Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Alasan Telat Tender, Banyak Proyek Kontruksi di Sidoarjo Terlambat

Beberapa proyek yang terlambat penyelesaiannya itu dilihat sendiri oleh Bupati Sidoarjo Saiful Ilah saat menggelar inspeksi mendadak (sidak) beberapa

Penulis: M Taufik | Editor: Yoni Iskandar
Tribunjatim/kukuh kurniawan
Kondisi Jalan Garuda Desa Betro, Kecamatan Sedati, Sidoarjo yang berdebu akibat proyek perbaikan jalan tersebut. 

 TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Sejumlah proyek konstruksi di Sidoarjo banyak mengalami keterlambatan. Penyebabnya pelaksanaan tender telat atau molor dari jadwal yang telah ditentukan.

Beberapa proyek yang terlambat penyelesaiannya itu dilihat sendiri oleh Bupati Sidoarjo Saiful Ilah saat menggelar inspeksi mendadak (sidak) beberapa waktu lalu.

"Pengerjaan proyek terlambat karena start tendernya juga terlambat," kata Saiful Ilah di sela acara Sidoarjo Procurement Expo dan Conference (SPEC) 2019 yang digelar di Mall Pelayanan Publik (MPP) Sidoarjo selama dua hari, 26-27 Desember 2019.

Tidak disebut proyek apa saja, tapi disampaikan bahwa di Sidoarjo juga ada dinas atau OPD yang penyampaian usulan lelangnya juga terlambat.

Bahkan ada OPD yang 98 persen penyampaian usulan lelangnya tidak sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan dalam Rencana Umum Pengadaan kepada Bagian Pengadaan Barang dan Jasa.

Aksi Pencuri Bercelana Kolor Satroni Rumah Panitera di Mojokerto Terekam CCTV

Simpan Senjata Api Ilegal, Dua Warga Lamongan Diamankan, Satu Orang DPO

Ketua DPD RI LaNyalla Hadiri Manakib di Ponpes Al Qodiri Jember, Ajak Masyarakat Majukan Indonesia

Pihaknya pun sewaktu-waktu agar kebiasaan seperti itu tidak diteruskan.

"Kedepan saya memerintahkan Sekda Sidoarjo untuk selalu mengawal agar pelaksanaan tender dilaksanakan sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan," ujarnya kepada Tribunjatim.com.

Jika pengajuannya terlambat, disebutnya harus ada peneguran dan menyampaikan surat alasan keterlambatan kepada Sekda dan diteruskan kepada bupati.

Dalam kesempatan tersebut bupati juga meminta paket tender dapat dilakukan di awal tahun. Tujuannya, supaya proyek segera dikerjakan dan bisa rampung di bulan Juli atau Agustus.

"Jika Agustus belum selesai, masih ada waktu untuk memperpanjang. Bisa oleh pihak pemenang lelang itu sendiri, atau pihak lain," lanjutnya kepada Tribunjatim.com.

Acara SPPEC itu sendiri digelar untuk membuka wawasan terkait pengadaan barang jasa dengan melibatkan ratusan pelaku pengadaan barang dan jasa.

Materi dalam kegiatan itu antara lain tentang pentingnya pengadaan barang jasa dalam pelaksanaan pembangunan daerah. Terutama dalam peningkatan pelayanan publik dan perekonomian daerah.

Pengadaan barang jasa harus bisa menghasilkan barang dan jasa yang tepat dari setiap uang yang dibelanjakan. Tepat kualitas, tepat jumlah, tepat waktu, tepat biaya, tepat lokasi, dan juga tepat penyedia.

Pemerintah melalui lembaga kebijakan pengadaan barang jasa pemerintah (LKPP) sudah memberikan berbagai macam panduan dan fasilitas bagi kemudahan para pelaku pengadaan. Seperti E-katalog, tender cepat maupun E-pengadaan langsung. Bahkan LKPP telah meningkatkan dan mengembangkan sistem pengadaan secara elektroniknya.

Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Setda Sidoarjo, Sanadjihitu Sangadji, mengatakan SPEC tahun ini digelar dengan tema digitalisasi produk lokal untuk transformasi pengadaan barang dan jasa pemerintah.

Tema tersebut dipilih karena percepatan dan kemudahan proses pengadaan barang dan jasa pemerintah tidak dapat dipisahkan dari perkembangan teknologi.

“Peserta yang mengikuti acara ini tercatat ada sekitar 350 orang. Bukan hanya Sidoarjo, tapi berbagai daerah di Jawa Timur,” katanya.(ufi/Tribunjatim.com)

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved