Muncul Spekulasi Pelaku Penyerang Novel Disebut 'Hanya Orang yang Pasang Badan Saja', Kok Bisa?
Muncul Spekulasi Pelaku Penyerang Novel Disebut 'Hanya Orang yang Pasang Badan Saja', Kok Bisa?
TRIBUNJATIM.COM - Tanggal 11 April 2018 kemarin, menandakan tepat satu tahun kasus penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan berlalu.
Dua pelaku penyiram air keras masih berkeliaran bebas.
Novel disiram air keras selepas melaksanakan salat subuh berjemaah.
• 2 Tahun Kasus Penyerangan Novel Baswedan Tak Tuntas, Warga Malang Demo Depan Balai Kota
Novel harus menjalani perawatan dan pengobatan di Singapura untuk memulihkan penglihatan kedua matanya.
Penyelidikan kasus Novel pun terus dilakukan, dan kini sepertinya telah menemukan titik terang.
Terduga pelaku penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan berhasil diungkap oleh Bareskrim Mabes Polri.
• Laporkan Novel Baswedan, Dewi Tanjung Bantah Disebut Fitnah: Belajar Lagi Bahasa Indonesia
Bareskrim Mabes Polri diapresiasi oleh banyak pihak terkait keberhasilannya mengungkap pelaku penyerang Novel Baswedan.
Novel, penyidik senior KPK diketahui terkena siraman air keras di wajahnya pada 11 April 2017 silam.
Meski Polri mendapat banyak apresiasi positif, dua pelaku penyerangan Novel disebut-sebut hanya sebagai 'orang yang pasang badan' saja.
• Kasus Penyiraman Air Keras ke Penyidik KPK Novel Baswedan, Mahfud MD: Ada Dua Orang Pelakunya
Spekulasi itu muncul karena dugaan keterlambatan Polri mengungkap pelaku penyerang Novel Baswedan.
Seorang Ahli Hukum, Muhtar Said memberikan komentarnya terkait spekulasi tersebut.
Menurut Said spekulasi yang berkembang adalah hal yang wajar karena terlalu lamanya proses penangkapan pelaku.
"Kalau orang berspekulasi tersebut itu adalah hal yang wajar, karena kasusnya bertahun-tahun mengambang tidak ada kepastian," ujar Said saat dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (28/12/2019) malam.
• IDENTITAS Penyerang Novel Baswedan Terkuak, Pelaku Berinisial RM dan RB, Anggota Polri Aktif
Said juga mengatakan kecurigaan publik bisa semakin mendalam karena alat bukti sudah didapatkan sejak awal.
"Padahal ketika sudah ada bukti awal yaitu rekaman, bagi saya dari pihak kepolisian rekaman itu adalah menjadi petunjuk yang sangat efektif."