Terungkap Firasat Aneh Koki Mie Setan Mulyorejo, Sebelum Kebakaran, 'Sampai Mati Aku di Mie Setan'
Restoran 'Mie Setan' di Dimas Nur Sarifudin adalah satu di antara kelima pekerja resto yang sempat dirawat intensi akibat luka bakar selama dua hari.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Elma Gloria Stevani
Menurut pengakuan Rini, Dimas Nur Sarifudin sangat nyaman dan merasa akrab dengan para pegawai yang lain.
Tak jarang, meski waktu shif kerjanya sudah tandas, Dimas Nur Sarifudin kerap meluangkan waktunya membantu teman-temannya yang lain di dalam restoran.
• Dimas Nur Sarifudin Jadi Korban Kebakaran Mie Setan Mulyorejo, Dikenal Sosok yang Gemar Kopi Pahit
• Mie Setan Mulyorejo Kebakaran, Korban Jiwa Akibat Ledakan Elpiji Restoran Bertambah Jadi 2 Orang

"Kamis malam itu dia ketempatku, tapi enggak beli apa-apa. Dia ngeluh 'bun badanku sakit semua. Saya bilang, 'kerja itu ada liburnya'. Dia 'enggak bun sungkan (malu, red) sama anak-anak," kata Rini saat ditemui TribunJatim.com di depan rumah duka, Minggu (29/12/2019).
Namun yang tak habis pikir bagi Rini, hari Kamis (26/22/2019) kemarin, seakan Dimas Nur Sarifudin telah berpesan bahwa dirinya akan meninggal di resto tempat dirinya bekerja.
"Dia bilang, 'daripada nganggur saya tak bantu teman, disini sepi'. Saya bilang 'tumben kerja kok betah. Biasanya kan pindah pindah'. Dia 'sampai mati aku di mie setan'. Ternyata meninggal juga," jelasnya.
• Refleksi Akhir Tahun 2019 Gerakan Santri Millenial Jatim: Siapkan SDM untuk Kemajuan Indonesia
• Tilang Elektronik di Surabaya Mulai Diterapkan Januari 2020, Wali Kota Risma: Mengurangi Kecelakaan
Jumat (27/12/2019) kemarin, setahu Rini, Dimas Nur Sarifudin saat itu mendapat jatah shift kerja pagi.
Artinya, sore hingga malam hari, Dimas Nur Sarifudin bebas tugas.
Dimas Nur Sarifudin telah kembali pulang ke rumah neneknya, Ima yang ditinggali selama ini, pada sore harinya.
Namun aneh, beberapa menit menjelang resto tutup pukul 23.00 WIB, ungkap Rini, Dimas Nur Sarifudin justru berangkat kembali ke resto dengan alasan mengembalikan motor rekan yang dipinjamnya.
"Malam itu kan sempat ketemu mamanya di jembatan ini, mamanya cerita. Dimas mau kemana, 'Sek bun mau antarkan motor sebentar'. Terus dapat kabar ledakan itu," terangnya.
Kabar terjadi kebakaran di resto tempat Dimas Nur Sarifudin bekerja diakuinya mengagetkan warga kampung, termasuk ibu Dimas Nur Sarifudin, Nurul, sekitar pukul 22.45 WIB.
Rini mengungkapkan, Nurul sempat tak percaya jikalau anak pertamanya itu bakal menjadi korban ledakan tabung elpiji berukuran 12 Kg yang diduga bocor.
"Yang ketahuan kan lukanya di tangan aja. Terus dipanggil-panggil, Dimas Dimas, dia mengangguk, ya mamanya menjerit jerit," jelasnya.
• Jenguk Evan Dimas, Menpora: Kondisinya Semakin Baik dan Tidak Sampai Retak
• Menpora Khawatir Pilwali Surabaya 2020 Berdampak pada Persiapan Stadion GBT untuk Piala Dunia U-20
Pemilik warung kopi yang bernama Rini mengaku akan sangat merindukan perangai ceria nan manja pelanggannya itu.
Perempuan berusia 58 tahun itu malah tak segan menganggap Dimas Nur Sarifudin laiknya anak sendiri.
Dimas Nur Sarifudin bekerja di resto mie tersebut sebagai juru masak mie olahan kerap dibatasi shif kerja.