Pilkada Surabaya 2020
Pilkada Surabaya 2020, PKB: Kecil Kemungkinan Koalisi dengan PDI Perjuangan
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mulai memetakan rekan koalisi di Pemilihan Walikota Surabaya.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mulai memetakan rekan koalisi di Pemilihan Walikota Surabaya.
Di Kota Pahlawan, PKB menyebut kecil kemungkinan akan berkoalisi dengan PDI Perjuangan.
Menurut Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Surabaya, Musyafak Rouf, salah satu penyebabnya karena macetnya komunikasi di antara kedua partai.
Misalnya, dalam hal membicarakan calon yang akan diusung.
"Bicara koalisi, sebenarnya semuanya masih serba mungkin. Namun, siapa dulu calonnya PDI Perjuangan?," kata Musyafak kepada Surya.co.id ketika dikonfirmasi di Surabaya, Kamis (2/1/2019).
Apabila menjalin koalisi, Musyafak Rouf menyebut calon yang diusung PDI Perjuangan harus sesuai dengan kriteria partai bernafas religius tersebut.
• Keistimewaan Mario Gomez sebagai Pelatih Arema FC, Nilai Kontrak Tertinggi hingga Bebas Pilih Pemain
• Polisi Tembak Mati Kurir Narkoba, Temukan 1.525 Kg Sabu & 950 Pil Inex di Gudang Narkotika Sidoarjo
• Berenang Pakai Ban Bekas, Pastur 81 Tahun Tewas Tenggelam di Pasir Putih Situbondo
"(Calon yang diusung PDI Perjuangan) bisa mengakomodir keinginan PKB apa tidak?," sindirnya kepada Tribunjatim.com.
Selama tahap penjaringan, PDI Perjuangan selalu berjalan sendiri dan bergantung kepada keinginan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
Menurut Musyafak, pembicaraan koalisi seharusnya juga memperhatikan pembicaraan kedaerahan.
"Selama ini PDI Perjuangan berjalan sendiri dan semua digantungkan ke Bu Mega," katanya.
Ketidakpastian arah dukungan PDI Perjuangan tersebut bukan hanya membuat bingung partai koalisi, namun juga membuat kecewa para bakal calon.
Untuk diketahui, sejak September silam PDI Perjuangan telah membuka pendaftaran di kepala daerah di Surabaya.
"Akhirnya, calonnya kecewa. Partai yang mau koalisi juga kecewa. Kami sulit untuk mendapatkan kepastian," katanya kepada Tribunjatim.com.
Menilik dari pilkada sebelumnya, PDI Perjuangan disinyalir akan membuat keputusan di menit akhir.
"Kalau lihat dari pilkada sebelumnya, semua dibuat dengan strategi seperti itu. Hal ini menjadi pelajaran bagi partai yang lain," katanya.