Cara Licik & Alasan Sebenarnya Residivis Remas Payudara Wanita di Halte di Surabaya: Gak Kuat Aja
Cara Licik & Alasan Sebenarnya Residivis Remas Payudara Wanita di Halte di Surabaya: Gak Kuat Aja
Penulis: Firman Rachmanudin | Editor: Januar
Cara Licik & Alasan Sebenarnya Residivis Remas Payudara Wanita di Halte di Surabaya: Gak Kuat Aja
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Aksi pelecehan seksual bisa saja terjadi di mana saja, asal ada kesempatan.
Seperti yang menimpa seorang perempuan berinisial AP, warga Surabaya.
Ia tak menyangka akan menjadi sasaran pelecehan seksual oleh pelaku berinisial SS (28) warga Dinoyo Surabaya, Jumat (27/12/2019) malam lalu.
Saat itu, AP sedang berjalan di dari Halte jalan Basuki Rahmat menuju Jembatan Penyebarangan Orang yang tak jauh dari halte tersebut.
• Cara Kotor 2 Bos Investasi Bodong Kibuli 264 Ribu Member, Raup Rp 750 M Figur Publik Diduga Terlibat
Tanpa disangka, muncul SS yang ternyata sudah mengincar AP dan langsung meremas payudara AP sambil berlalu pergi.
Sadar jadi korban pelecahan, AP lalu berteriak minta tolong. Warga yang berada di sekitar lokasi langsung mengepunh pelaku.
"Kebetulan anggota opsnal kami ada di sekitar lokasi dan melihat kerumunan warga. Disana anggota mendekati dan langsung mengamankan tersangka,"beber Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya, AKP Ruth Yeni, Jumat (3/1/2020).
Lebih lanjut, Ruth menyebut jika tersangka merupakan seorang residivis kasus narkoba di rutan Madiun.
"Hasil interogasi dan data kepolisian,tersangka merupakan residivis kasus narkoba," lanjutnya.
Sementara itu, SS mengakui sudah lima kali melakukan aksinya itu.
Ia menyebut hanya sebatas iseng dan spontan saat melihat payudara perempuan yang membuatnya berhasrat.
"Hanya iseng saja. Ya kalau lihat payudara gak kuat aja," akunya singkat.
Rentan Jadi Korban Pelecehan, Ini Kata Polisi Untuk Perempuan Surabaya
Pasca diungkapnya kasus begal payudara di sebuah jembatan penyebarangan orang di jalan Basuki Rahmat Surabaya oleh Unit Pelayan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya, polisi mengimbau agar masyarakat utamanya kaum perempuan lebih waspada.