Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Inikah Alasan China Berani 'Ngacak' Laut Natuna? Ada Senjata Mematikan Disimpan, Lihat Kekuatannya

Ada dugaan alasan mengapa China begitu getol mempertahankan wilayah Laut Natuna dan Laut China Selatan. Berikut ulasan selengkapnya.

Penulis: Ignatia | Editor: Arie Noer Rachmawati
Kolase Intisari dan Tribunnews.com
Ilustrasi Laut Natuna dan apel TNI AL yang sigap demi kedaulatan bangsa 

Dilaporkan oleh pihak Inisiatif Transparansi Maritim Asia (AMTI), mereka mulai melacak konstruksi bangunan identik berstruktur segi enam di beberapa garis pantai pulau Spratly musim panas 2016 lalu.

Ada juga laporan kepolisian yang mempelajari kasus tersebut bersamaan dengan laporan komandan Amerika Serikat di wilayah militer Pasifik.

Harry Harris, satu di antara pihak kepolisian mengingatkan Amerika untuk melanjutkan memprotes langkah China untuk semakin asertif dan agresif dalam mengklaim Laut China Selatan.

Banyak foto-foto beredar mengenai pembangunan sistem senjata di wilayah tersebut.

Pengamat Minta Presiden Jokowi Bersikap Tegas Atas Kasus Natuna Dimasuki Kapal China secara Ilegal

AMTI mengatakan fasilitas itu memiliki senjata anti serangan udara atau senjata jarak dekat gunanya untuk melawan serangan rudal dari kapal yang menyerang.

AMTI juga menyebut, ada penutup digunakan untuk menutupi menara di salah satu pulau, tetapi ukuran strukturnya membuat mereka yakin mereka juga menutupi sistem pertahanan yang sama pada teluk-teluk yang lebih kecil.

Hal ini menunjukkan, China sudah sangat serius untuk mengklaim hak atas kepentingan di Laut China Selatan.

Pihak China bersikeras mereka tidak berniat untuk memiliterisasi kepulauan yang berada di jalur perdagangan strategis tersebut.

Dugaan peralatan senjata China
Dugaan peralatan senjata China (Intisari)

Namun pimpinan AMTI, Greg Poling mengatakan ini sudah sebuah tindakan militerisasi.

"China tidak dapat berargumen hal ini hanya untuk kepentingan pertahanan diri semata, karena jika kamu membangun senjata anti serangan udara raksasa dan meletakkan penahan rudal, kamu mempersiapkan konflik masa depan."

China saat itu berencana untuk melancarkan rudal lewat udara ditujukan ke pulau di wilayah utara dari Laut China Selatan.

Sistem senjata di Spratly tentunya akan menyediakan cadangan energi untuk sistem tersebut.

Washington dengan tegas menolak klaim dan kuasa China atas wilayah tersebut.

Lagi, Dua Kapal Ikan Asing (KIA) Berbendera Vietnam Tertangkap di Laut Natuna, Diduga Pencurian Ikan

Hal ini disampaikan oleh Harry Harris dalam konferensi polisi di Australia.

Hal tersebut datang setelah China marah akibat Donald Trump melanggar konvensi dengan China setelah berbicara langsung dengan pimpinan Taiwan, Tsai Ing-wen.

Halaman
1234
Sumber: Intisari
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved