Kerasnya Hidup Pria Lompat ke Sungai Bengawan Solo, Sempat 3x Teriak, Pamit Orangtua Lalu Bunuh Diri
Mohammad Fuad Thoifi Ihsan sempat pamit kepada orang tua dan temannya lalu terjun ke aliran deras Sungai Bengawan Solo.
Penulis: Ignatia | Editor: Adi Sasono
TRIBUNJATIM.COM - Warga sekitar kawasan Desa Abir-abir, Kecamatan Bungah dekat Jembatan Sembayat melihat detik-detik seorang pria melompat bunuh diri.
Pria tersebut melompat dan menceburkan diri dari jembatan Sembayat menuju ke aliran Sungai Bengawan Solo, Minggu (12/2/2020).
Korban pria tersebut lompat dari atas jembatan dan disaksikan oleh banyak orang yang kala itu sedang berada di sekitarnya.
Rupanya, aksinya ini dipicu oleh kisah hidupnya yang keras.

Berikut TribunJatim.com ulas kembali seputar kejadian.
Kronologi
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pria melompat bunuh diri dari atas jembatan mengenakan sarung pakaian lengan panjang.
Pemuda tersebut langsung meninggalkan sepeda motor Honda Supra W 6853 MH melompat dengan cara meninggalkan motor yang sedang menyala.
Saat itu, saksi mata, Muhammad Fadhil mengendarai sepeda motor Honda Scoopy berjalan di belakang mobil Toyota Avanza.
Saat melintas di jembatan Sembayat.
Mobil di depannya berhenti dan teriak ada pria melompat bunuh diri.
• Akal Bulus Nenek Tua Jember Ngaku Diperkosa, Polisi Terkecoh Dalamannya, Fakta: Sandiwara Bunuh Diri
Sempat Teriak Minta Tolong
Korban yang diketahui bernama Mohammad Fuad Thoifi Ihsan (22) warga Desa Abir-abir RT 05/RW 03, Kecamatan Bungah nekat melompat dari atas jembatan Sembayat, Minggu (12/1/2020) pukul 17.25 Wib.
Korban mengenakan sarung dan pakaian berwarna merah langsung saat melakukan aksi bunuh diri.
Saat Fuad melompat di atas jembatan Sembayat lama dari arah Gresik menuju Lamongan itu mengambil sisi kiri.
Seorang pengendara mobil Avanza melihat langsung berhenti dan berteriak minta tolong.
Pengendara dan warga langsung melihat korban dari sebelah kanan jembatan dan korban sempat terlihat sebanyak tiga kali kemudian tenggelam.
"Saya langsung turun, melihat korban di sungai teriak minta tolong, kelihatan sebanyak tiga kali kemudian tenggelam," ujarnya.

Cerita Hidupnya
Motif Fuad akhirnya memutuskan mengakhiri hidupnya ternyata karena kisah hidupnya yang keras.
Hal itu seperti diceritakan orang tua korban tentang kisah hidupnya yang keras kepada TribunJatim.com.
Orang tua korban yang melakukan aksi bunuh diri di atas jembatan Sembayat, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik mengaku, akalu anaknya frustasi mencari kerja usai lulus sekolah empat tahun lalu.
Zainul yang duduk di SPKT Mapolsek Bungah itu ditenangkan oleh Kapolres Gresik, AKBP Kusworo Wibowo dan kepala Desa Abar-abir beserta satu anggota keluarganya.
Dia mengungkapkan bahwa dalam kesehariannya, Mohammad Fuad Thoifi Ihsan (22) putra bungsunya itu dikenal pendiam.

Dia tidak menyangka, Fuad nekat melompat dari atas jembatan Sembayat, Minggu (12/1/2020) pukul 17.25 Wib.
"Anaknya diam dirumah, memang tidak ada kerjaan apa-apa," ujarnya.
Selama ini, putranya berusaha mencari kerja namun tidak kunjung mendapat panggilan.
Sambil menggenggam sarungnya, Zainul kembali menangis.
"Saking ingin melihat anak bekerja, saya mengajukan pensiun dini jadi sopir di PT Petrokimia Gresik agar anak saya yang menggantikan saya tetapi malah diperpanjang. Anak saya tidak sabaran," terangnya.
• Asmara Pilu Wanita Bunuh Diri, Suami Akui Penyuka Sejenis, Motif Nikah Karena Cinta, Ujungnya Sedih

Sempat Pamit dan Tinggalkan Orang Tua
Sebelum nekat mengakhiri hidupnya, korban pamit kepada orang tuanya.
Diketahui, korban pamit kepada orang tuanya untuk pergi kerumah teman.
Zainul tidak mengizinkan namun fuad malah pergi.
Ternyata, fuad nekat melompat dari atas jembatan Sembayat pukul 17.25 Wib meninggalkan sepeda motornya di atas jembatan.
Hingga kini keberadaan pria berusia 22 tahun itu tak kunjung ditemukan.

Zainul Ayah Fuad Tahu dari Media Sosial
Saat menuju jembatan tempat anaknya melompat, Zainul berjalan sempoyongan mendekati mobil polisi yang mengangkut sepeda motor anaknya Honda Supra W 6853 MH.
Pria berusia 52 tahun itu berusaha ditenangkan oleh sejumlah anggota keluarganya.
Zainul, mengetahui kabar anaknya melakukan bunuh diri dengan cara melompat dari media sosial.
Saat di cek plat nomor motor, ternyata benar motor anaknya.
"Masya Allah anakku yaa Allah," ucapnya berulang kali di tepi jembatan, Minggu (12/1/2020).

Matanya tidak berhenti menangis.
Saat sejumlah warga mengatakan putra terakhirnya terbawa arus.
Zainul langsung ditenangkan.
"Saya minta anak saya ditemukan," kata dia.
Pria yang bekerja sebagai sopir di PT. Petrokimia Gresik ini langsung dibawa ke Mapolsek Bungah.
Sejumlah polisi berusaha menangkannya yang tampak tak percaya, putranya nekat melompat dari atas jembatan Sembayat.
Saat ini Zainul bersama kepala desa Abir-abir bersama sejumlah warga dan keluarganya pulang meninggalkan Mapolsek Bungah.
Berita ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri. Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa. Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri, satu di antaranya, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
• Isi Wasiat Kushal Punjabi Aktor Bollywood yang Tewas Bunuh Diri, Ungkap Soal Pembagian Harta