LRT dan MRT Jatim Butuh Investasi Rp 8,3 Trilliun, Studi Kelayakan Proyek Digarap Tahun Ini
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa perencanaan pembangunan LRT dan MRT di Jawa Timur terus dimatangkan.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menegaskan, bahwa perencanaan pembangunan LRT dan MRT di Jawa Timur terus dimatangkan.
Pada hari Selasa (14/1/2020) besok, tim dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan melakukan roadshow ke Kementerian BUMN untuk membahas proyek strategis nasional di Jawa Timur yang totalnya mencapai 218 proyek,
Salah satunya LRT dan MRT di kawasan Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan (Gerbangkertasusila).
"Insyaallah besok sore kami akan roadshow, Pak Wagub yang mengkomunikasikan dengan seluruh Menko dan kementerian teknis. Besok Insyaallah dengan Menteri BUMN, berikutnya dengan Menteri Bappenas, Menko Perekonomian, dan juga Menko Maritim dan Investasi," kata Khofifah Indar Parawansa saat diwawancarai di DPRD Provinsi Jawa Timur, Senin (13/1/2020).
• Viral di Media Sosial, Kakek 70 Tahun Palak Ojek Online di Malang Town Square Ditangkap Polisi
• Member Pro MeMiles Sebut PT Kam and Kam Tawarkan Jasa Iklan Bukan Investasi, Ini Jawaban Polda Jatim
Sebagaimana diketahui proyek LRT dan MRT di Jawa Timur sudah masuk dalam proyek strategis nasional yang terlampir dalam Perpres No 80 Tahun 2019.
Angkutan massal ini akan menghubungkan Surabaya Megapolitan yang disebut dengan Gerbangkertasusila.
Proyek angkutan massal LRT dan MRT ini direncanakan akan menggunakan anggaran dengan format pendanaan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) yang membuka ruang investor swasta untuk berpartisipasi.
Proyek LRT dan MRT Jatim ini membutuhkan total investasi senilai Rp 8,3 trilliun.
• Angka Kematian Bayi di Tulungagung pada 2019 Meningkat, Tersedak Susu Formula Jadi Penyebab Utama
• Harga Cabai Rawit di Pasar Tradisional Kota Malang Tembus Rp 60 Ribu Per Kg
Proyek LRT dan MRT ini masuk dalam proyek pengembangan kawasan prioritas Gerbangkertasusila yang diakomodir sebagai konektor berbentuk Surabaya Regional railways line.
Guna memantapkan proyek tersebut Pemerintah Provinsi Jawa Timur kini melakukan sejumlah langkah.
Mulai dari pembentukan Provincial Project Management Office (PPMO) hingga roadshow ke kementerian.
Roadshow ini untuk memastikan agar proyek strategis nasional di Jatim masuk dalam RPJMN yang akan disahkan tanggal 20 Januari 2020 mendatang.
"Pokoknya kami ingin memastikan bahwa lampiran Perpres itu masuk dalam RPJMN. Karena RPJMN kemungkinan akan disahkan pada 20 Januari. Setelah itu kami harus road show lagi memastikan ini masuk dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Sehingga ketika RPJMN selesai, RPJMD kita harus disesuaikan. Begitu juga RKPD kita disesuaikan dengan RKP pusat," urai wanita yang juga mantan Menteri Sosial ini.
Saat ditanya apakah LRT dan MRT ini akan segera dilakukan penyusunan feasibility study (FS) atau studi kelayakan, ditegaskan Khofifah Indar Parawansa bahwa Pemerintah sudah mulai melakukan langkah tersebut.
Ibu empat anak tersebut menjelaskan, dari 218 proyek strategis nasional di Perpres 80 tahun 2020, sudah diidentifikasi mana proyek yang digarap FS nya tahun ini, mana yang FS nya digarap tahun berikutnya.