Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Mahasiswa ITN Malang Sabet 5 Medali Kejuaraan Taekwondo, Berat Badan hingga Suporter Jadi Tantangan

Lima mahasiswa ITN Malang berhasil menyabet lima medali di kejuaraan taekwondo nasional.

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Arie Noer Rachmawati
SURYA/SYLVIANITA WIDYAWATI
Empat atlet taekwondo ITN Malang dengan Wakil Rektor 3 ITN Malang, Selasa (14/1/2020). 

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Lima mahasiswa ITN Malang yang merupakan atlet taekwondo berjaya di 2nd Instiper di Jogjakarta baru-baru ini.

Kejuaraan tingkat DIY dan Jateng juga mengundang daerah lain termasuk Jatim.

Lomba itu diikuti 650 atlet.

Nagita Bongkar Respon Warga Inggris Soal Kasus Reynhard Sinaga, Tanyai Mahasiswa Sekampus, ‘Beda Ya’

Hasilnya, tim ITN Malang meraih satu medali emas, dua perak dan dua perunggu.

"Baru tahun ini ITN Malang ikut. Kami menurunkan enam atlet taekwondo," jelas Bernika Natasya Ifada, mahasiswa Teknik Geodesi pada wartawan pada wartawan di ruang humas ITN Malang, Selasa (14/1/2020).

Ia meraih medali perak Poomsae (seni/jurus bela diri) individual putri dan medali perunggu Kyorugi (fight) Female Under 62.

Sementara Reva Nabila Putri, mahasiswa Teknik Lingkungan yang meraih medali emas di cabang Kyorugi (fight) Female under 57.

"Musuh saya di final berat," kisah alumnus SMAN 5 Kota Malang ini.

Namun ia menang poin.

HEBOH Suara Harimau di Kampus, Mahasiswa Sampai Lari Ketakutan, Fakta di Balik Auman Terungkap

Katanya, menjelang lomba juga latihan dadakan.

"Saya sempat vakum lima tahun sejak SMP," kata warga Malang ini.

Ketika ada lomba, ia nekad ikut dan menang.

Kuota SNMPN 2020 Politeknik Negeri Malang, Calon Mahasiswa Baru Bakal Diberi Pilihan Tiga Kelas

Ia latihan di UKM Taekwondo ITN Malang.

Sempat ada masalah dengan berat badannya karena overweight 2 kg.

Akhirnya naik kelas.

Bentrok Antar Mahasiswa di Unikama Malang, Bersitegang Saling Lempar Batu, Dipicu Pemilihan Presma

"Saya gagal diet, hahaha," jawabnya.

Sejak SD, ia memang sudah suka taekwondo.

Sementara Alvin Ahlunnizar, mahasiswa Teknik Geodesi semester 3 meraih medali perak Kyorugi (fight) Male Under 54.

Mahasiswa Ubaya Kreasikan Ampas Tebu Jadi Anyaman Suvenir, Dibikin Seperti Mainan Tradisional

"Saya latihan menjelang lomba," akunya.

Selama latihan juga ada bekas cidera. Tapi semua dijalani.

"Belum dapat kuning (medali emas). Targetnya nanti kalau ada lomba lagi ingin menang," jawab Alvin, mahasiswa asal Lombok ini.

3 Mahasiswa UMM Bikin Sistem Pintar Deteksi Kebakaran Hutan, Manfaatkan Teknologi Kecerdasan Buatan

Ia pernah ikut lomba di Kota Mataram dan juara II kejuaraan taewondo di UM.

Lalu Pamungkas Hutapea, mahasiswa Teknik Sipil semester lima meraih medali perunggu Kyorugi (fight) Under 74.

"Saya ada masalah berat badan usai liburan. Akhirnya naik kelas," jawab Pamungkas.

Mahasiswa Ubaya Ciptakan Quka, Belajar Matematika dan Kimia Lebih Mudah dengan Augmented Reality

Maka ia daftar di under 74.

Selama latihan, ia juga berusaha menurunkan berat badan karena ingin ikut kelas under 68.

Tapi karena sudah daftar di U74, bisa dirasakan bebannya karena saat lomba ia berhasil memiliki berat badan 67 kg.

Penerimaan Mahasiswa Vokasi Baru Jalur SNMPN 2020 Resmi Dibuka sampai 6 Maret, Cek Cara Daftarnya!

"Maka harus bisa menyiasatinya karena musuhnya lebih berat segalanya," kata Pamungkas.

Paling berat dirasakan ketika bertarung dengan anggota TNI di kelas itu.

"Suporternya banyak. Saya kalah semuanya tapi harus tidak dilihatkan," ceritanya.

Maka ia berjuang keras dan mendapat perunggu. (Sylvianita Widyawati)

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved