Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Cerita Mantan Pengikut Kerajaan Agung Sejagat Purworejo, Dijanjikan Dolar US hingga Bayar Seragam

Totok Santosa Hadiningrat ditangkap polisi, begini pengakuan mantan Kerajaan Agung Sejagat Purworejo.

Editor: Pipin Tri Anjani
Twitter via ReqNews
Cerita Mantan Pengikut Kerajaan Agung Sejagat Purworejo, Dijanjikan Dolar US hingga Bayar Seragam. 

Totok Santosa Hadiningrat ditangkap polisi, begini pengakuan mantan Kerajaan Agung Sejagat Purworejo.

TRIBUNJATIM.COM - Keberadaan Kerajaan Agung Sejagat (KAS) menjadi sorotan masyarakat Purworejo, Jawa Tengah.

Sang pimpinan Kerajaan Agung Sejagat, Totok Santosa Hadiningrat ditangkap pihak kepolisian bersama sang istri.

Totok Santosa Hadiningrat atau yang kerap dipanggil Sinuhun oleh pada punggawa pengikutnya ternyata pernah menjadi pemimpin sebuah organisasi bernama Jogjakarta Development Committe (JOGJA-DEC).

Sinuhun mengklaim dirinya sebagai pemimpin Kerajaan Agung Sejagat (KAS) atau yang mereka sebut sebagai World Empire. 

Penyebab Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat Ditangkap Polisi, Diduga Lakukan Pembelokan Sejarah

Jogjakarta Development Economic Committe (DEC) adalah organisasi yang bergerak di bidang kemasyarakatan dan kemanusiaan.

Hal tersebut dibenarkan oleh Sri Utami (40) tetangga rumah yang berada dekat dengan istana kerajaan Keraton Agung Sejagat (KAS).

Sri Utami sendiri pernah menjadi anggota dan ikut dalam organisasi yang di pimpin oleh Totok Santosa tersebut.

"Sekitar tiga tahun yang lalu, awal kegiatannya seperti membantu rakyat kecil.

Waktu terbentuk sudah ada bidang-bidangnya seperti pendidikan, sanitasi dan lain-lainnya," ujar Utami kepada Tribunjateng.com (grup TribunJatim.com), Selasa (14/1/2020).

Detik-detik Totok Santoso Hadiningrat Raja Keraton Agung Sejagat Bersama Istri Ditangkap Polisi

Utami menceritakan jika ketika bergabung dalam DEC Dulu sempat ada iuran kartu anggota (KTA) sebesar Rp 15 ribu.

"Selain iuran KTA suruh bayar seragam juga senilai Rp 3 juta. Seragamnya itu dulu seperti army atau militer loreng-loreng," katanya.

Totok Santosa Hadiningrat, atau Sinuhun itu sendiri menjanjikan mendatangkan Dolar Amerika Serikat ke Indonesia.

Uang tersebut untuk membiayai kegiatannya dan memberi kesejahteraan bagi bangsa Indonesia.

Karena merasa tidak ada kegiatan yang jelas dan hanya kumpul-kumpul saja, Utami akhirnya keluar dari EDC.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved