Tak Diminati Pelamar CPNS, RSUD Umar Masud Pulau Bawean Tidak Punya Dokter Spesialis
Diresmikan sejak 2018 lalu, Rumah Sakit Tipe D di Pulau Bawean Gresik, RSUD Umar Masud ternyata belum punya dokter spesialis.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Sudah diresmikan sejak 2018 lalu, RSUD Umar Masud berharap dapat jadi solusi di bidang kesehatan, bagi masyarakat Pulau Bawean. Namun harapan tersebut tampaknya belum terwujud.
Malah, masyarakat Pulau Bawean merasa dirugikan. Sebab, tak ada dokter spesialis yang bertugas di sana, sehingga BPJS Kesehatan tak bisa diklaim.
Salah satu keluhan yang timbul akibat ketiadaan dokter spesialis di RSUD Umar Masud ini adalah korban kematian bayi dalam kandungan berjatuhan.
Sebab ketika dilakukan tindakan medis operasi sesar, tak ada dokter spesialis yang bertanggung jawab.
Direktur RSUD Umar Masud, dr Tony S Hartanto pun mengungkapkan, dokter spesialis yang dibutuhkan oleh masyarakat, ternyata memang belum dicukupi oleh Pemkab Gresik.
• Taktik Licik Ibu Lunasi Utang, Drama Penculikan Bayi yang Gegerkan Warga Pasuruan, Motif Pun Terkuak
• Realisasikan Big Data, Revisi Kegagalan 2 Tahun Lalu, Diskominfo Jatim: Semua OPD Bisa Input Data
• TERPOPULER JATIM: Nenek Lumajang Diperkosa Cucunya hingga Petani Ngawi Tewas di Kebun Tebu
"Tidak ada dokter spesialis tetap di RSUD Umar Masud. Padahal, rumah sakit tipe D seperti RSUD Umar Masud minimal memiliki 2 dokter spesialis tetap yang bertugas disitu," ujarnya saat hearing di ruang rapat pimpinan, Kamis (16/1/2020).
Menurutnya, dokter umum hanya ada 2 orang. Selain itu, RSUD Umar Masud juga tak memiliki apoteker.
Sebenarnya sudah ada pembukaan dalam formasi CPNS (calon pegawai negeri sipil) tapi tak ada peminat.
Terkait keluhan pemegang kartu BPJS Kesehatan yang tak bisa diklaim salah satunya pasien anak, dr Tony S Hartanto mengaku, pihaknya tetap melayani, tetapi berkomunikasi dengan BPJS Kesehatan.
• Ramalan Zodiak Hari Ini Jumat, 17 Januari 2020: Scorpio Dengki, Sagitarius Terjebak Perlombaan
• TERPOPULER SURABAYA: E-Tilang Resmi Diterapkan hingga Hubungan Terlarang Gadis Surabaya Diungkap
“Kalau emergency, tetap bisa dilayani melalui UGD (unit gawat darurat),” tegasnya.
Ketua DPRD Gresik Fandi Akhmad Yani bersama Komisi IV selain mendengar langsung keluhan dari rumah sakit di Bawean juga mengajak Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik untuk mencari jalan keluar.
Gus Yani sapaan akrabnya mengaku dalam beberapa waktu lalu melakukan sidak di RSUD Umar Masud mengaku ruangan rawat inap dan pelayanan di RSUD Umar Masud sudah bagus.
Pelayanan juga cukup bagus. Hanya saja kurang dokter spesialis.
• Kesucian Direnggut, Gadis Surabaya Marah Diputus Pacar, Hubungan Terlarang Diungkap, Lihat Endingnya
• Tragedi Tragis Asmara Istri Pembunuh Bayaran, Nyawa Hilang saat Minta Cerai, Kondisi Jasad Memilukan
"Jadi, kartu BPJS Kesehatan yang dimiliki tak berlaku,” kata dia.
Imbuhnya, berdasrkan informasi yang diterima, bulan depan sudah ada dokter spesialis yang ditugaskan di RSUD Umar Masud.
Bahkan sudah terpenuhi semua kebutuhan tenaga medis disana. Sehingga tidak ada lagi masyarakat Pulau Bawean yang berobat harus menyeberang ke Jawa.
“Kalau memang sudah terpenuhi. Makanya, kami mohon diberikan penjelasan dan kebenaran informasi tersebut,” tutupnya. (Willy Abraham)