Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tahun Baru Imlek

Legitnya Usaha Kue Keranjang Wanita Mojokerto Ini, Kebanjiran Order Jelang Imlek & Produksi 1000 Kue

Legitnya Usaha Kue Keranjang Wanita Mojokerto Ini, Kebanjiran Order Jelang Imlek & Produksi 1000 Kue.

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Sudarma Adi
SURYA/MOHAMMAD ROMADONI
Home industri kue keranjang sejak tiga generasi di Mojokerto kebanjiran order jelang tahun baru Imlek 

Legitnya Usaha Kue Keranjang Wanita Mojokerto Ini, Kebanjiran Order Jelang Imlek & Produksi 1000 Kue

TRIBUNMOJOKERTO.COM, PURI - Atik Susianawati Elisa, perajin kue keranjang di Mojokerto mulai kebanjiran order jelang perayaan tahun baru Imlek 2020.

Ratusan kue keranjang tersebut di produksi di kediamannya di Jalan Jayanegara, Desa Banjaragung, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto.

Home industri kue khas Imlek ini bisa memproduksi lebih dari 200 biji kue keranjang setiap harinya. Bahkan mereka sudah menerima pesanan pada awal Januari tahun ini jumlahnya mencapai 500 biji.

TERPOPULER JATIM: Perselingkuhan Brondong Mojokerto hingga Warkop di Gresik Sediakan Gadis Cantik

7 Perusahaan di Kabupaten Mojokerto Ajukan Penangguhan Pembayaran UMK 2020

KILAS KRIMINAL JATIM: Pencurian Kayu Hutan Lindung Malang hingga Perselingkuhan Brondong Mojokerto

Kue keranjang adalah makanan spesial lantaran hanya diproduksi saat perayaan Imlek.

"Kalau pesanan sudah mulai pada awal Januari meski sudah ada yang pesan tapi belum diproduksi kalau kita start membuat kue keranjang dua minggu menjelang Imlek," ungkapnya, Minggu (19/1/2020).

Atik sapaan akrab wanita ini begitu cekatan mengaduk adonan kue keranjang yang berbahan dasar beras ketan dicampur gula pasir. Untuk takaran gula pasir dan berasa masing-masing satu banding satu.

Adonan kue keranjang di bagi menjadi dua di wadah bak plastik. Estimasi dalam adonan dua bak plastik itu bisa menjadi lebih dari 75 biji kue keranjang.

Tahap pertama pembuatan kue kering ini yakni sebagian gula pasir di sangrai terlebih dulu sampai berwarna kecokelatan. Setelah diperoleh warna yang diinginkan gula pasir sangrai itu didinginkan.

Beras ketan yang sudah digiling dicampur gula yang mencair ditambah air pandan sampai menjadi adonan padat. Setelah menjadi adonan lantas dicetak di atas alas aluminium berbentuk bulat.

Adonan itu dituang ke dalam cetakan yang ditimbang untuk menyamakan takarannya. Kemudian dikukus selama 2 jam dan siap untuk dikemas.

Karakteristik bentuk kue keranjang yang baru dibuat satu atau dua minggu ini masih dalam kondisi lembek dan lengket. Kue keranjang tersebut akan mengeras sekitar satu bulan.

"Ada yang suka menikmati kue keranjang dipotong kecil jadi harus dikukus dulu kalau sudah mengeras," ungkap Atik.

Ia mengatakan omzet penjualan kue keranjang ini cukup lumayan nilainya mencapai puluhan juta rupiah. Satu kue keranjang dijual berharga Rp.20.000. Rata-rata setiap tahun baru Imlek dia bisa memproduksi 1000 kue keranjang.

"Kami hanya menerima pesanan jadi kue keranjang jadi tidak disebarkan atau dititipkan ke toko oleh-oleh," jelasnya.

Pemesan kue keranjang produksi home industri milik Atik ini datang dari berbagai kota di Jawa Timur. Paling banyak konsumen yang memesan kue keranjang dari Kota Surabaya dan Malang. Mereka memesan satu bulan menjelang Imlek melalui sambungan telepon.

"Rata-rata yang pesan kue keranjang ini akan dijual lagi ya seperti penjual dari luar kota,"

Jika pesanan lagi ramai menjelang Imlek ada lima karyawan yang membantunya memproduksi kue keranjang ini.

Home industri kue keranjang ini adalah bisnis keluarga yang sudah berjalan selama tiga generasi.

"Usaha kue keranjang dari nenek, orang tua baru ke saya," terangnya.

Daya tahan kue keranjang cukup lama untuk bisa dikonsumsi yakni selama satu bulan. Namun jika ditaruh di dalam lemari es kue keranjang bisa tahan sampai satu tahun. Apalagi produk kue keranjang yang dibuatnya bebas dari bahan pengawet.

"Kalau produksi kue keranjang yang kita buat aman karena tidak mengandung bahan pengawet," tandasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved