Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kilas Balik

Misi Petaka Soeharto di Israel, Benny Moerdani Sampai Beri Ancaman Fatal Jika Gagal, Lihat Endingnya

Soeharto pernah melakukan misi berbahaya yang bisa menimbulkan petaka di Israel.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Hefty Suud
KOMPAS/PAT HENDRANTO dan Buku Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando (Repro)
Kolase foto Benny Moerdani dan Soeharto. 

Bahkan, untuk menjaga kerahasiaan, mereka menyebut Israel dengan Arizona (negara bagian AS).

VIRAL Pernikahan Kembar 4 di Sulawesi Selatan, Lihat Pelaminannya, Foto-foto Panen Ribuan Komentar

Djoko Poerwoko, salah satu anggota tim, dalam bukunya berjudul 'Menari di Angkasa', menceritakan bahwa awalnya mereka terbang ke Frankfurt, Jerman.

Setelah beberapa kali ganti pesawat, mereka tiba di bandara Ben Gurion, Tel Aviv, Israel.

Di sana, para pilot itu langsung digiring petugas tanpa sempat menyerahkan surat jalan.

"Betapa hebatnya agen rahasia Mossad (intelijen Israel) yang dapat cepat mengenali penumpang gelap tanpa paspor" kata Djoko dalam bukunya.

Saat Anggota Tjakrabirawa Kabur ke Thailand demi Hindari Siksaan di Rezim Soeharto, Tak Sudi Kembali

Misi super rahasia Operasi Alpha berakhir pada 20 Mei 1980.

Tim ini kemudian pulang ke Indonesia melalui Washington.

Kemudian mereka ke Arizona, masuk ke pangkalan US Marine Corps.

Selama tiga hari mereka menjalani pelatihan versi Marine Corps, dan pada hari terakhir mereka diwajibkan berfoto dengan A-4E Skyhawk milik AS.

"Ini sebagai kamuflase intelijen" kata Djoko dalam bukunya.

Kembali ke Indonesia, mereka memamerkan Skyhawk ke publik pada peringatan HUT ABRI, 5 Oktober 1980.

Sebelum Mundur dari Presiden, Soeharto Ternyata Sudah Siapkan Penggantinya: Ada, Saya Tidak Ambisi

Selundupkan 2000 Senjata ke Afganistan

Di samping itu, Soeharto juga pernah memerintahkan misi rahasia lain yakni menyelundupkan 2000 senjata ke Afganistan.

Hal ini berawal saat pasukan Uni Soviet akan menduduki Afganistan, sehingga membuat Amerika Serikat yang sedang perang dingin pun mulai gusar.

Indonesia di bawah kepemimpinan Soeharto yang saat itu memang dekat dengan Amerika Serikat, lantas memutuskan untuk membantu.

Halaman
123
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved