Dampak Pengeprasan Tebing Bukit di Kandangan Kediri, Tanah Longsor Terjadi di Beberapa Titik
Pengerasan tebing bukit untuk pelebaran jalan telah mengakibatkan tebing longsor di Desa Medowo, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Kediri.
Penulis: Didik Mashudi | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Pengeprasan tebing bukit untuk pelebaran jalan telah mengakibatkan tebing longsor di Desa Medowo, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Kediri, Minggu (19/1/2020 ).
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunJatim.com, tebing yang longsor saat musim penghujan terjadi di beberapa titik.
Ada yang longsor ringan, serta longsor parah hingga menutupi sebagian badan jalan.
Yang terparah tebing yang longsor di lahan milik keluarga Artantika di Dusun Mulyorejo.
Tebing sepanjang 20 meter longsor setelah dilakukan pengerasan untuk pelebaran jalan.
Akibat tebing longsor telah menutup sebagian badan jalan. Malahan selokan jalan yang baru dibangun juga tertimbun material tanah longsor.
• Respons Ketua DPRD Pamekasan Soal Ketua Komisi dan Ketua Fraksi Bawa Pulang Mobil Dinas
• Pandi Lestaluhu dan Ganjar Mukti Bicara Soal Persaingan di Arema FC dan Liga 1 2020
Sejauh ini masih belum ada upaya untuk menyingkirkan material tanah longsor.
Apalagi, di lokasi tebing yang longsor juga berpotensi terjadi longsor susulan.
Masalahnya saat pengeprasan tebing dilakukan dengan kemiringan sekitar 45 derajat.
Selain itu kondisi tanah tebing juga labil sehingga rawan terjadi longsor susulan.
Apalagi saat mengepras tidak dilakukan dengan model terasiring.
• Pilkada Surabaya, Golkar Masukkan Dua Nama Non Kader Dalam Usulan Bacawali ke DPP, Siapa Saja?
• Soal Pilihan Ketua Umum, PAN Surabaya: Kami Dukung Apa Kata Pak Amien Rais

Artantika khawatir di tebing milik keluarganya bakal longsor susulan karena saat mengepras tebing tidak dilakukan model terasiring.
"Saya takut kalau mengakibatkan korban," jelasnya.
Diungkapkan, saat pengeprasan tebing dengan lebar antara 3- 4 meter dengan panjang sekitar 300 meter.
"Kami tidak meminta ganti rugi karena untuk kepentingan bersama serta menguntungkan pemilik lahan," jelasnya.
Sebelumnya lahan tanah yang dikepras untuk pelebaran ditanami pohon kopi.
"Dulu kesempatannya lahan yang dikepras akan diterasiring. Namun kenyataannya tidak," jelasnya.
Terkait lahan yang longsor juga sudah dilaporkan serta diketahui pihak desa. Namun sampai sekarang masih belum ada penanganan. Warga yang lahannya longsor berharap segera ada tindak lanjut dan penanganan. (dim)
• Bangun Koalisi Lintas Partai, Golkar Target Minimal Kursi Wakil Wali Kota di Pilwali Surabaya 2020
• Machfud Arifin Pakai Bekas Posko Jokowi-Ma’ruf Amin untuk Rumah Pemenangannya di Pilkada Surabaya