Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ngaku Hendak Mondokkan Anak, Pria Surabaya Tertangkap Basah Buka Lemari Pengasuh Ponpes di Kediri

Ngaku hendak daftarkan anaknya mondok, pria asal Surabaya tertangkap basah buka lemari pengasuh ponpes di Kabupaten Kediri.

Penulis: Isya Anshori | Editor: Dwi Prastika
Istimewa/TribunJatim.com/Polsek Kepung
DIAMANKAN - Terduga pelaku spesialis pencurian di pondok pesantren berinisial DH (42) warga Kelurahan Pradah Kalikendal, Kecamatan Dukuh Pakis, Kota Surabaya, Jawa Timur, saat diamankan polisi. DH ketahuan hendak mencuri di ponpes Kediri. 
Ringkasan Berita:
  • DH (42) warga Kelurahan Pradah Kalikendal, Kota Surabaya, ditangkap polisi, usai ketahuan hendak mencuri di pondok pesantren di Kediri.
  • Mengaku sebagai wali santri yang hendak mendaftarkan anaknya mondok, DH ketahuan membuka lemari pengasuh ponpes.
  • Petugas menemukan dua handphone, satu obeng, dan uang tunai sebesar Rp 2 juta di dalam tas pelaku, yang ternyata merupakan hasil mencuri di ponpes Jombang.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Mengaku wali santri yang hendak memondokkan anaknya, pria di Kediri obok-obok pondok pesantren di Kediri, Jawa Timur.

Adalah DH (42) warga Kelurahan Pradah Kalikendal, Kecamatan Dukuh Pakis, Kota Surabaya, yang kini diamankan pihak kepolisian.

Berdasarkan hasil penyelidikan, DH diduga merupakan spesialis pencuri di lingkungan pondok pesantren yang sebelumnya telah beraksi di Ponpes Mojojejer, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Kapolsek Kepung, AKP Bambang Suprijanto menjelaskan, peristiwa itu bermula dari laporan warga ponpes di Dusun Bukaan, Desa Keling, Kecamatan Kepung, Kediri, yang curiga dengan gerak-gerik seorang pria asing, Minggu (12/10/2025). 

"Terduga pelaku DH kemudian kami amankan dan dimintai keterangan. Dari hasil pemeriksaan, pelaku mengaku sebagai wali santri yang hendak mendaftarkan anaknya mondok," kata Bambang saat dikonfirmasi, Senin (13/10/2025). 

Namun, niat jahat DH terbongkar ketika pengasuh pondok mendapati pria tersebut membuka lemari di ruang tamu rumah pribadinya.

Saat diinterogasi, pelaku sempat berbelit-belit menjawab pertanyaan dan tidak bisa menunjukkan identitas diri seperti KTP atau KK.

"Modusnya berpura-pura mendaftarkan anaknya di pondok. Tapi ketika ditanya lebih dalam, jawabannya tidak konsisten. Pengasuh yang curiga kemudian memanggil warga dan kami langsung menuju lokasi," jelas AKP Bambang Suprijanto.

Baca juga: Tangis Sugiyono Pulang Salat Jumat Cari Motor Digondol Maling, Apes saat Lihat Rekaman CCTV-nya

Dari hasil penggeledahan, petugas menemukan dua handphone, satu obeng, dan uang tunai sebesar Rp 2 juta di dalam tas pelaku.

Setelah diperiksa lebih lanjut, ternyata barang-barang itu merupakan hasil pencurian di Ponpes Mojojejer Mojowarno Jombang yang dilakukan pelaku pada pukul 05.00 WIB, setelah salat subuh, sehari sebelum aksinya di Kediri

"Pelaku melakukan pencurian di Jombang lebih dulu, lalu melanjutkan ke wilayah Kepung. Namun aksinya di sini keburu ketahuan oleh pengasuh," ungkap Bambang.

"Terduga pelaku belum sempat mencuri di wilayah Kepung, tapi dari barang bukti yang ditemukan, terbukti telah melakukan pencurian di Ponpes Mojojejer. Karena itu, pelaku kami serahkan ke Polsek Mojowarno Jombang untuk proses hukum lebih lanjut," tambah Bambang.

Polisi mengimbau masyarakat dan pengurus pondok pesantren untuk lebih waspada terhadap tamu tak dikenal yang mengaku sebagai wali santri atau calon pendaftar, terutama yang datang di luar jam pelayanan resmi.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved