Puluhan Tahun Jalan Rusak, Pemuda Ujung Pangkah Gresik Iuran hingga Rp 7 Juta untuk Memperbaikinya
Jalan sepanjang 3 kilometer yang menghubungkan Desa Gosari hingga Desa Banyuurip di Kecamatan Ujungpangkah rusak berat.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNJATIM, GRESIK - Jalan sepanjang 3 kilometer yang menghubungkan Desa Gosari hingga Desa Banyuurip di Kecamatan Ujung Pangkah, Kabupaten Gresik rusak berat.
Lubang menganga di tengah jalan dibiarkan berpuluh-puluh tahun.
Pihak desa sudah melaporkan kerusakan jalan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Gresik namun belum membuahkan hasil.
Apalagi, banyak pengusaha tambang kapur yang memanfaatkan jalan penghubung tersebut.
Kendaraan besar seperti dump truk lalu lalang melintas.
Hal ini membuat kondisi jalan semakin memprihatinkan.
Lubang jalan dengan kedalaman berkisar 10 sentimeter mudah dijumpai.
Saat musim hujan tiba, jalan rata terendam banjir.
Sehingga lubang jalan tak terlihat.
Korbannya, adalah pengendara sepeda motor.
• Pedasnya Harga Cabai Rawit di Kabupaten Gresik, Capai Rp 65 Ribu Per Kg
• Tes SKD CPNS Kota Blitar 2019 Dilaksanakan 4 Hari, Catat Lokasi dan Waktunya
Mengingat lubang di sepanjang jalan yang sering menyebabkan kecelakaan tunggal, sejumlah pemuda di dua desa tersebut bergerak.
Bahkan, keadaan jalan tersebut sudah ada sejak mereka sebelum lahir.
Sebanyak belasan pemuda dari desa Gosari dan Banyuurip akhirnya menyepakati untuk iuran.
• Dampak Pengeprasan Tebing Bukit di Kandangan Kediri, Tanah Longsor Terjadi di Beberapa Titik
• Respons Ketua DPRD Pamekasan Soal Ketua Komisi dan Ketua Fraksi Bawa Pulang Mobil Dinas
Mereka menyisihkan uang hasil bekerja maupun sekolah dibantu oleh beberapa warga.
Sehingga, uang iuran tersebut terkumpul sekitar Rp 7 juta.
Sebanyak Rp 5 juta digunakan untuk membeli bahan dan mengecor jalan.
Sisanya baru dibantu pengusaha tambang.
Pemuda tersebut memperbaiki jalan secara swadaya.
Mereka membawa cangkul, clurit bahkan kayu panjang untuk meratakan adonan cor tersebut di atas lubang.
Mereka juga memangkas dahan dan ranting pohon di tepi jalan. Sebagai alat untuk menutup ujung jalan agar tidak ada kendaraan roda empat atau lebih melintas.
"Ini salah satu jalan desa yang hampir setiap hari dilalui ratusan dump truk karena di atas ada tambang kapur. Pengguna jalan motor dan mobil terganggu. Hampir bertahun-tahun tidak ada tindakan dari dinas terkait," ujar Akhmad Sohib, Minggu (19/1/2020).
• Pandi Lestaluhu dan Ganjar Mukti Bicara Soal Persaingan di Arema FC dan Liga 1 2020
• Bangun Koalisi Lintas Partai, Golkar Target Minimal Kursi Wakil Wali Kota di Pilwali Surabaya 2020
Uang untuk memperbaiki jalan, murni hasil iuran dari pemuda desa Gosari untuk membeli bahan material untuk cor.
Sementara itu, Kepala Desa Gosari, Fathul Ulum mengaku berterimakasih.
Sebab, secara swadaya memperbaiki jalan desa yang rusak.
Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pihak kecamatan.
"Jalan ini statusnya jalan Kabupaten kita sampaikan ke PU tahun 2019 ada perbaikan tapi hanya sampai di Desa Sekapuk. Baru tahun 2021 sampai desa Banyuurip. Sambil menunggu itu memperbaiki ala kadarnya agar tidak jatuh korban," tutupnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kabid Bina Marga DPUTR Gresik, Dhiannita Triastuti enggan menjawab.
Saat dihubungi melalui sambungan seluler hanya mengangkat beberapa detik.
Saat ditanyai mengenai pemuda desa yang swadaya perbaiki jalan desa, pihaknya langsung menutup sambungan telepon. (wil)
• Dapat Dukungan di Rakerda PAN Surabaya, Machfud Arifin: Kita Siap Serang Lewat Darat, Laut dan Udara
• Pilkada Surabaya, Golkar Masukkan Dua Nama Non Kader Dalam Usulan Bacawali ke DPP, Siapa Saja?