Kasus Pembobolan Belasan Komputer SMPN 2 Bangilan Tuban, Polisi: Pelaku Tidak Sendiri
- Polisi mengendus kasus pencurian pembobolan belasan komputer di SMP Negeri 2 Bangilan, Tuban.
Penulis: M Sudarsono | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, TUBAN - Polisi mengendus kasus pencurian pembobolan belasan komputer di SMP Negeri 2 Bangilan, Tuban.
Kasus pencurian tersebut diketahui terjadi Sabtu (18/1/2020), namun kabar mencuat pada Senin kemarin.
Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP Yoan Septi Hendri mengatakan, kasus pencurian 17 komputer milik SMP Negeri 2 Bangilan, Tuban sampai saat ini masih dalam proses penyelidikan untuk diungkap.
Petugas masih mendalami modus yang dilakukan oleh pelaku pembobol komputer dan juga kamera tersebut.
"Masih kita lidik, do'akan segera terungkap," ujar Yoan dikonfirmasi, Selasa (21/1/2020).
Perwira pertama itu menduga, pelaku pencurian tersebut tidak dilakukan seorang diri, melainkan lebih dari satu orang atau kelompok.
Namun untuk lebih detailnya masih dalam pengembangan petugas.
• SMPN 2 Bangilan Tuban Disatroni Maling, 17 Komputer Baru & Kamera Digondol, Kerugian 121 Juta Lebih
• Petinggi Sunda Empire Klaim PBB Lahir di Bandung, Penjelasannya Bikin Dedi Mulyadi Bereaksi
• Andhika Pratama Dituding Penyebab Rezekinya Mati, Uus: yang Diucap Nikita Mirzani Ada Benarnya
"Masih kita dalami, kemungkinan pelaku lebih dari satu orang. Doakan segera terungkap," pungkasnya kepada Tribunjatim.com.
Sementara itu, Kepala Laboratorium Komputer SMPN Negeri 2 Bangilan, Ahmad Syakir mengatakan, perangkat komputer yang diambil merupakan terbaru dan tergolong barang bagus.
Untuk harganya per unit mencapai Rp 7 juta, jika dikalikan sebanyak 17 komputer maka total Rp 119 juta.
"Untuk kerugian komputer kerugian mencapai Rp 119 juta, Rp 7 juta dikali 17 unit," ujarnya kepada wartawan ditemui di sekolah, Selasa (21/1/2020)
Syakir menjelaskan, selain belasan komputer yang ludes digondol maling, ada juga satu kamera bermerk yang ada di ruang guru diambil.
Bahkan, laci bendahara juga diacak-acak untuk menemukan barang-barang berharga. Namun yang didapat hanya kamera.
"Kalau kamera harganya Rp 2,5 juta, seluruh komputer Rp 119 juta. Total Rp 121.500.000," pungkasnya.(nok/Tribunjatim.com)