Amarah Guru Lamongan Liat Siswa Acungkan Jari Tengah, Tiang Besi Melayang ke Kepala, Nasib Guru Pilu
Detik-detik S, guru di Lamongan memukul muridnya dengan tiang besi karena tersulut emosi diacungkan jari tengah.
Penulis: Ignatia | Editor: Adi Sasono
TRIBUNJATIM.COM - Amarah S (29), seorang guru yang mengajar di sebuah sekolah di Lamongan tak terbendung.
Guru yang usianya masih muda tersebut beberapa kali membantah keterangan kronologi yang diungkap orang tua korban.
Guru S emosi melihat seorang siswanya yang awalnya bersitegang dengannya.
Sebuah tiang besi akhirnya melayang ke tubuh sang siswa dan berbuah guru S yang ditangkap polisi.
• Hilangnya 366 Buku Nikah Kosong di KUA Deket Lamongan, Kepala KUA: Buku Nikah Dipasok Lagi Kemenag
Seperti apa sebenarnya kronologi kejadian guru pukul siswa pakai tiang besi? Simak berikut:
Tersangka S (29) membantah kronologi yang dibeberkan korban dan orang tuanya.
Bahkan saat diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan pada wartawan saat dirilis, Selasa (21/1/2020).
Tersangka guru pukul siswa pakai tiang besi masih terus membantah apa yang dipaparkan Kapolres Lamongan AKP Harun dari hasil pemeriksaan.
Karena menurut S, awalnya bukan dirinya yang memulai meledek.
Tapi SHP yang dinilai S telah berperilaku jelek dan menghina dirinya.

Kronologi
Berawal pada momen ketika para siswa malam itu sedang mengikuti ekstra pelajaran yang dipegang S yakni Bahasa Indonesia.
"Dia (SHP, red) yang mengawali mengacungkan jari tengah yang diarahkan pada para siswa ikut les saya," ungkap S.
Menurut tersangka, seorang muridnya yakni korban SHP bertindak tidak sopan kepadanya di depan para siswanya yang lain.
Isyarat jari tengah yang diacungkan ke arahnya diartikan S sebagai sesuatu yang jelek dan tidak ada arti baiknya.