Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Adjie Notonegoro Diperiksa Soal Memiles

Kenal dengan Direktur Perusahaan, Desainer Adjie Notonegoro Ikhlas Rp 150 Juta Melayang ke Memiles

Meski sudah melakukan pembayaran Top Up senilai Rp 150 juta, Adjie Notonegoro sampai saat ini belum menerima hadiah bonus (Reward).

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNJATIM.COM/LUHUR PAMBUDI
Publik figur desainer kondang Adjie Notonegoro berkesempatan menyapa awak media disela waktu istirahat pemeriksaan penyidik sekitar pukul 12.00 WIB, Rabu (22/1/2020). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Publik figur sekaligus desainer kondang Adjie Notonegoro mengatakan, dirinya tidak pernah terlibat secara penuh dalam pusaran investasi bodong berbasis Memiles yang dibangun oleh PT Kam and Kam.

Saat dihampiri wartawan TribunJatim.com, Adjie Notonegoro menyebut, dirinya sempat menjadi member Memiles selama tiga bulan.

Dalam waktu tiga bulan lamanya, desainer ternama ini sudah membayar TopUp senilai Rp 150 Juta.

Meski PT Kam and Kam berurusan dengan Polda Jatim, Adjie Notonegoro sampai saat ini belum menerima hadiah bonus (Reward).

Adjie Notonegoro merasa dirinya adalah salah satu korban yang ikut kehilangan uang karena melakukan pembayaran TopUp senilai Rp 150 juta.

Desainer Adjie Notonegoro Tanam Investasi Rp 150 Juta di PT Kam and Kam Lewat Aplikasi Memiles

BREAKING NEWS Desainer Adjie Notonegoro Datang ke Polda Jatim, Akui Jadi Member MeMiles: Saya Korban

Uang sebanyak Rp 150 juta sudah melayang ke PT Kam and Kam yang sudah berdiri selama delapan bulan.

Lalu, bagaimana perasaan seorang Adjie Notonegoro setelah uangnya mendarat ke PT Kam and Kam?

Kala ditemui wartawan TribunJatim.com, Adjie Notonegoro mengikhlaskan dengan sepenuh hati.

Rasa ikhlas itu tentu dibarengi dengan proses hukum yang ada.

"Ya kalau engga dibalikin ya saya iklaskan aja. Kalau dibalikin ya saya terima," katanya di depan Gedung Ditreskrimsus Mapolda Jatim, Rabu (22/1/2020).

Selama mengikuti investasi berbasis aplikasi MeMeiles, Adjie Notonegoro mengenal baik sosok Kamal Tarachan atau Sanjay sebagai direktur PT Kam and Kam.

Namun, mereka tak begitu akrab.

"Pribadi kenal, tahu, tapi tidak terlalu dekat," jelasnya.

Cucu Soeharto Ari Sigit Diduga Dapat 2 Mobil dari Investasi Bodong MeMiles Raup Rp 761 Miliar

Cucu Soeharto Ari Sigit hingga Tata Janeeta Akan Diperiksa Polda Jatim Soal Memiles

 

Informasi sebelumnya, Adjie Notonegoro berkesempatan menyapa awak media di sela waktu istirahat pemeriksaan penyidik sekitar pukul 12.00 WIB, Rabu (22/1/2020).

Ditemani kuasa hukumnya, Robert Sumangunsong, Adjie Notonegoro dicecar sedikitnya 10 pertanyaan oleh Penyidik Subdit I Tipid Indagsi Ditreskrimsus Polda Jatim.

Sebagaimana yang telah kita ketahui, investasi bodong yang didirikan PT Kam and Kam merugikan 264 ribu member dengan total kerugian Rp 761 miliar.

Perusahaan yang sudah berjalan delapan bulan itu menggunakan aplikasi MeMiles untuk melancarkan aksinya.

Paman dari Ivan Gunawan ini menjadi salah satu korban penipuan PT Kam and Kam.

Adjie Notonegoro terbujuk rayuan maut teman-temannya untuk menanam investasi di PT Kam and Kam dan membayar uang untuk TopUp sekitar Rp 150 Juta.

Robert Sumangunsong sebagai pelindung Adjie Notonegoro mengaku, kliennya pernah menjadi member selama kurun waktu tiga bulan.

Adji Notonegoro ditemani Robert di Ruang Tunggu Ditreskrimsus Mapolda Jatim (TRIBUNJATIM.COM/LUHUR PAMBUDI)
Selama tiga bulan itu, Adjie Notonegoro membayar sejumlah uang TopUp.

Padahal, Adjie Notonegoro bukan lah member yang aktif mengikuti praktik layanan iklan ataupun investasi melalui aplikasi Memiles tersebut.

Adjie Notonegoro rupanya hanya diajak oleh teman-teman dekatnya untuk mengkuti investasi dengan hasil menggiurkan ini.

"Ada Bu Leni temannya dia yang ngajak. Tadi juga sudah diminta penyidik ini nama namanya," katanya di depan Gedung Ditreskrimsus Mapolda Jatim, Rabu (22/1/2020).

Meski Adjie Notonegoro sudah tiga bulan terdaftar sebagai member, desainer ternama ini juga tidak mengetahui sama sekali mekanisme investasi PT Kam and Kam berbasis aplikasi Memiles.

"Saya member tapi saya enggak ngerti caranya bagaimana," kata Notonegoro.

ALASAN Partai Demokrat Dukung Machfud Arifin Jadi Calon Wali Kota: Beliau yang Terbaik!

Usung Machfud Arifin di Pilkada Surabaya 2020, Partai Demokrat Susul PKB, Gerindra dan PAN

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved