Politisi PDIP Duga Pemecatan Helmy Yahya dari Dirut TVRI karena Adanya Persaingan Bisnis
Politisi PDIP duga pemecatan Helmy Yahya dari Dirut TVRI karena adanya persaingan bisnis.
Politisi PDIP duga pemecatan Helmy Yahya dari Dirut TVRI karena adanya persaingan bisnis.
TRIBUNJATIM.COM - Anggota Komisi I DPR Fraksi PDIP, Effendi Simbolon menilai, ada oknum di balik pemecatan Helmy Yahya dari jabatan Direktur Utama TVRI.
Hal itu ia yakini sebagai bagian upaya persaingan kelompok bisnis tertentu yang ujungnya menyingkirkan Helmy Yahya.
Selain kepentingan ekonomi, Effendi Simbolon menduga, ada juga kepentingan politik tertentu.
• Helmy Yahya Lawan Pemecatan dari Dewas TVRI di Antaranya Terkait Pembelian Hak Siar Liga Inggris
"Ini sebenarnya persoalannya tidak seperti yang di permukaan."
"Ini persoalannya ada persoalan yang lebih mendasar. Persoalan persaingan bisnis," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (21/1/2019).
"Ada unsur, ada pihak yang mendesain ini agar Helmy ini memang out dari TVRI."
"Dan ini kelompok politik tertentu, kelompok pelaku ekonomi tertentu dan pelaku ekonomi media juga," tuturnya.
• 3 Kesalahan Helmy Yahya versi Dewas TVRI hingga Dipecat dari Dirut, Liga Inggris sampai Kejar Rating
Effendi Simbolon menilai, pencopotan Helmy Yahya hanya karena sejumlah tayangan yang dipersoalkan Dewan Pengawas TVRI
Yakni, tayangan Liga Inggris dan Discovery Channel.
"Nah. Antara lain lah (Liga Inggris). Masalah-masalah bisnis kemudian berdampak kepada kepentingan bisnis," ujarnya.
• VIRAL Video 2 Remaja Memaki-maki Kasar Polisi Lalu Lintas, Kini Dilaporkan hingga Minta Maaf
Effendi Simbolon menilai, kisruh TVRI bisa dibawa ke ranah hukum.
Ia menduga ada upaya penyerangan terhadap Helmy Yahya.
"Saya mendorong untuk ini juga ada unsur dugaan yang berbau pelanggaran hukum."
"Karena kan kalau itu direkayasa kemudian dipindahkan, dikeluarkan, ada unsur itu," paparnya.
• VIRAL Driver Ojek Online Usia 68 Tahun Disumbang Netizen Ratusan Juta hingga Bisa Renovasi Rumah
Sebelumnya, Ketua Dewas TVRI, Arief Hidayat Thamrin mengungkap, pihaknya mendapatkan protes dari publik, saat banjir melanda wilayah Jabodetabek di awal 2020.
Arief mengatakan, penyebab dari protes publik tersebut adalah Direksi TVRI menyiarkan Discovery Channel ketika warga menghadapi banjir.
"Sempat ketika ada banjir, kami sedang menayangkan Discovery Channel."
"Ini kami dapat protes dari publik, 'Kok banjir-banjir, Dicovery Channel-nya tayang terus, enggak peduli banjir'."
"Ini sangat miris, kami sudah tegur tapi ternyata direksi melanjutkan," ungkap Arief dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi I DPR, di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (21/1/2020).
• VIRAL Guru Geografi Nikahi Artis Terkenal, Bermula dari Telepon, Kue Pernikahan Menyedot Perhatian
Arief mengatakan, tupoksi TVRI sesuai visi misi sebenarnya adalah televisi publik yang mengutamakan edukasi, jati diri, dan media pemersatu bangsa.
Namun pada kenyataannya, ia menyayangkan banyaknya tayangan dari luar negeri, baik yang berbayar maupun tidak.
Tayangan tersebut meliputi Liga Inggris hingga Discovery Channel.
"Realisasinya sekarang kita nonton Liga Inggris mungkin banyak yang suka."
"Discovery Channel kita nonton buaya di Afrika, padahal buaya di Indonesia barangkali akan lebih baik," kata dia.
• Download Drama Korea Crash Landing On You Sub Indo Episode 9-10 On Going, Link Streaming di Sini
Menurutnya, ini membuat seolah-olah direksi mengejar rating dan share layaknya TV swasta.
Dengan menayangkan tayangan luar negeri ini, katanya, otomatis ada pembelanjaan APBN.
Padahal, Presiden Joko Widodo meminta adanya pembatasan pembelanjaan APBN ke luar negeri.
"Artinya ada uang rupiah kita APBN dibelanjakan keluar, yang Presiden menyatakan dibatasi dan ini terjadi."
"Sedangkan program kepublikan menurut pengamat, ahli, dan akademisi sebenarnya kami ini diminta lebih memperhatikan edukasi," bebernya.
• Download Lagu MP3 Bintang di Hati Melly Goeslaw OST Sinetron Samudra Cinta di SCTV
Arief mengatakan, pencopotan Helmy Yahya selaku Direktur Utama TVRI adalah untuk mengembalikan TVRI ke tupoksinya.
Arief mengatakan, banyaknya tayangan luar negeri baik yang berbayar maupun tidak, seperti Liga Inggris, tak menunjukkan jati diri TVRI selaku TV yang mengutamakan edukasi.
"Sehingga ke depan kami menyiapkan proses pergantian Dirut untuk mengembalikan TVRI ke tupoksinya," ucapnya.
Selain itu, pergantian atau pencopotan Helmy Yahya juga dimaksudkan agar karyawan-karyawan TVRI dapat memperoleh kembali hak-haknya yang selama ini tidak diberikan.
"Juga untuk mengawal proses tunjangan kinerja agar lancar dan karyawan bisa menerimanya, sehingga kesejahteraan bisa lebih baik," jelasnya.
• Download Lagu MP3 Tersiksa Rindu Dygta, OST Sinetron Samudra Cinta di SCTV
Arief sendiri menilai penyegelan dan lain sebagainya adalah upaya penggiringan opini untuk mendapat simpati di media.
Ia pun menegaskan, Dewas KPK hanya menjalankan tugas.
Kemudian, Arief mengutip 2 pernyataan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate.
Pertama, terkait Dewas memiliki kewenangan mencopot dan sudah dilalui sesuai peraturan.
• Download Lagu MP3 Sambel Terasi Happy Asmara versi DJ Remix Dangdut Koplo Terbaru 2020
"Kedua, pergantian pimpinan lembaga adalah hal biasa."
"Jangan kaitkan reputasi pribadi dan diletakkan kepada lembaga."
"Harus dipisahkan antara reputasi pribadi dengan sebuah lembaga negara."
"TVRI adalah beda, tidak seperti TV swasta, harus menjalankan misi publik dan Dewas sudah sesuai aturan."
"Itu pernyataan Pak Johnny Plate," beber Arief.
• Download Lagu MP3 Pamer Bojo Nella Kharisma Versi Cendol Dawet, Dilengkapi dengan Kunci Gitar
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Politikus PDIP Duga Helmy Yahya Dipecat TVRI karena Persaingan Bisnis, Ada Bau Pelanggaran Hukum.