Harga Cabai Rawit di Pasar Wonokromo Surabaya Tembus Rp 70 Ribu Per Kg
Harga cabai rawit di Pasar Wonokromo Surabaya mengalami kenaikan dari biasanya sejak awal pergantian tahun.
Penulis: Mayang Essa | Editor: Elma Gloria Stevani
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Mayang Essa
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Harga komoditi cabai di sejumlah pasar tradisional di Surabaya terus merangkak naik.
Pasar Wonokromo misalnya, harga cabai rawit tembus angka Rp 68 hingga Rp 70 per kilogramnya.
Kevin Dimas, salah satu pedagang cabai mengaku harga komoditas mulai merangkak naik sejak awal pergantian tahun.
“Sudah mulai naik sejak awal pergantian tahun kemarin hingga sekarang. Harganya pun bertahap tidak langsung naik seketika,” paparnya kepada TribunJatim.com, Jumat (24/1/2020).
Sebelumnya, harga cabai rawit dimulai dari angka Rp 25 ribu hingga Rp 28 ribu per kilogram.
Hingga pada akhirnya, harga cabai rawit meningkat Rp 35 per kilogramnya.
• Berperan Penting di PT Kam and Kam, Tersangka M Tahu ke Mana Aliran Dana Member MeMiles Mengalir
• Berkas Kasus Investasi Bodong MeMiles Dilimpahkan ke Kejaksaan, Polda Jatim Selidiki Unsur TPPU
Sedangkan, untuk harga cabai merah besar dibanderol dengan harga Rp 56 ribu hingga Rp 60 ribu per kilogram.
Kenaikan harga cabai di pasaran disebabkan oleh datangnya musim penghujan yang berdampak pada hasil para pertani cabai.
Hal ini dibenarkan oleh salah satu pedagang, Nasipah.
Nasipah menilai, kenaikan harga cabai berdampak pada pembeli cabai di pasar yang menurun hingga 50 persen.
“Turun minat beli masyarakat, yang biasanya membeli dua kilogram perhari sekarang hanya satu kilogram,” terangnya.
Untuk menyiasati rendahnya minat pembeli cabai, para pedagang mulai menawarkan cabai rawit dan cabai merah besar dalam bentuk kering.
Nasipah menjelaskan, cabai kering dibanderol dengan harga Rp 90 ribu per kilogramnya.
“Sekarang cabai kering sudah banyak peminatnya, karena satu per empat kilogram cabai segar setara satu kilogram cabai kering,” kata Nasipah.