Kasus Pembunuhan di Wonoayu Sidoarjo Banyak Diperbincangkan, Begini Klarifikasi Polisi
Kasus pengeroyokan di depan Indomaret di Wonoayu Sidoarjo sedang banyak diperbincangkan di media sosial beberapa hari terakhir.
Penulis: M Taufik | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Kasus pengeroyokan di depan Indomaret di Wonoayu Sidoarjo sedang banyak diperbincangkan di media sosial beberapa hari terakhir.
Masyarakat banyak bertanya, bagaimana kelanjutan perkara yang mengakibatkan korbannya tewas dengan luka tusukan di perut tersebut.
"Pelakunya sudah jelas, ada rekaman CCTV juga. Kenapa kok bekum terungkap," tanya sejumlah warga.
Menanggapi berbagai pertanyaan itu, Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Zain Dwi Nugroho menyampaikan bahwa pihaknya terus bekerja untuk mengungkap peristiwa penganiayaan dan pengeroyokan yang menewaskan Andri Firmansyah tersebut.
"Beberapa langkah sudah kami lakukan untuk mengungkap peristiwa yang terjadi pada tanggal 15 Desember 2019 itu," kata Zain kepada Tribunjatim.com, Senin (27/1/2020).
Disebutnya, penyidik Sat Reskrim Polresta Sidoarjo sudah mendatangi lokasi dan olah TKP. Dari sana juga sudah disita beberapa barang bukti. Termasuk rekaman CCTV dan pakaian korban yang dikenakan saat kejadian.
• Pengeroyokan Pria Sidoarjo Depan Minimarket, Ada Luka di Perut Korban, Polisi Masih Selidiki
• Termakan Ajakan Rika Callebaut Ikut Investasi Bodong Memiles, Ari Sigit Terima Rp 3 M di Rekening
• FAKTA Pelaku Mobil Polisi Tabrak 7 Motor di Malang Jadi Tersangka, Dobel Sanksi: Pidana & Disiplin
Petugas juga melakukan autopsi terhadap korban untuk mengetahui penyebab kematiannya.
"Petugas juga sudah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi," imbuhnya.
Terhitung ada sembilan saksi yang dimintai keterangan. Termasuk istri korban, petugas parkir, pegawai Indomaret, dan beberapa warga di sekitar lokasi kejadian.
"Kami juga sudah mengirimkan beberapa rekaman CCTV ke Labfor utk identifikasi pelaku dan kendaraan yang digunakan. Selain itu, kami juga koordinasi dengan POM angkatan dan Propam Polda bila ada oknum anggota terlibat," urainya.
Kapolres mengaku terus bekerja dan berusaha mengungkap perkara ini. Pihaknya juga berharap, masyarakat yang mengetahui identitas pelaku yang terekam dalam video itu agar segera melapor atau menginformasikan ke petugas kepolisian.
Sebagaimana rekaman video yang beredar, dalam peristiwa itu jelas terlihat Andri Firmansyah (korban) terlibat cekcok dengan beberapa orang. Diduga, pelaku yang menusuk perut korban merupakan satu diantara beberapa orang dalam rekaman itu.
Dari keterangan istri korban, saat itu ada sekitar 10 orang yang melakukan pengeroyokan terhadap suaminya. Polisi kemudian mencocokkan itu dengan rekaman di CCTV.
Di rekaman memang tidak terlihat ada yang menusuk korban. Tapi jelas terjadi baku pukul antara korban dan para pelaku pengeroyokan tersebut.
Dalam penyelidikan diketahui bahwa korban baru merasa menjadi korban penusukan setelah para pelaku kabur. Dia lantas dilarikan ke rumah sakit, dan meninggal dunia saat dalam perjalanan.
Motif pembunuhan ini juga belum jelas. Namun dugaan kuat sementara, peristiwa itu bermula dari persoalan di jalan raya.
Kronologinya, korban mengendari mobil Toyota W 1072 QD dari Malang. Kabarnya, dalam perjalanan itu mobilnya dipotong oleh mobil lain berjenis Pajero putih ketika di kawasan pertigaan Cemengkalang.
Karena tidak terima, korban mengejar mobil itu. Sampai di kawasan Jimbaran, ada beberapa sepeda motor yang membuntuti mobil korban.
Para pengendara motor itu ikut memepet mobil Andre. Bahkan menggedor-gedor bodi mobilnya. Dia lantas berinisiatif berhenti di salah satu minimarket dekat pasar Wonoayu.
Maksudnya mau mencari tempat aman. Tapi saat turun dari mobil dia sudah disambut oleh sejumlah pengendara motor yang ikut memarkirkan kendarannya di toko retail itu.
Di situlah terjadi pengeroyokan. Setelah para pelaku kabur, Andre diketahui juga mengalami luka tusukan di perut. Dia dibawa RS Delta Surya. Tapi dalam perjalanan, nyawanya sudah tak terselamatkan.(ufi/Tribunjatim.com)