Soleman Ponto Duga Virus Corona Senjata Biologis China, Dibandingkan dengan Gas Klorin Nazi Jerman
Soleman Ponto duga virus Corona senjata biologis China, dibandingkan dengan gas klorin Nazi Jerman.
Soleman Ponto duga virus Corona senjata biologis China, dibandingkan dengan gas klorin Nazi Jerman.
TRIBUNJATIM.COM - Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS), Laksamana Muda TNI (Purn) Soleman Ponto mengomentari soal virus Corona yang diduga sebagai senjata biologis China.
Soleman Ponto membandingkan dengan senjata kimia yang digunakan Nazi Jerman ketika Perang Dunia II yang juga mematikan.
Dilansir Tribunnews.com, hal itu dijelaskan Soleman Ponto dalam SAPA INDONESIA MALAM di YouTube KOMPASTV, Rabu (28/1/2020).
• 7 Gejala Awal Terjangkit Virus Corona yang Sedang Mewabah di China, Simak Cara Pencegahannya
Setelah virus Corona merebak di awal tahun 2020, banyak dugaan tentang sumber virus ini, yang di antaranya sebagai senjata biologis China yang tak sengaja tersebar.
Soleman Ponto menjelaskan senjata perang umumnya ada 3, termasuk senjata biologis.
• Asal Virus Corona Diduga dari Ular & Kelelawar di Pasar, Mengapa Orang China Suka Makanan Ekstrem?
"Betulkah ada senjata biologis pada negara-negara, katakanlah Tiongkok, yang memang disiapkan untuk menyerang sewaktu-waktu ketika perang?," tanya pembawa acara Aiman Witjaksono.
"Jadi untuk senjata itu ada 3. Ada nuklir, chemical (atau) kimia, sama biologis," jawab Soleman Ponto.
Soleman Ponto kemudian menjelaskan masing-masing contoh senjata tersebut.
Namun, ia sendiri mengaku belum tahu pasti negara mana yang memiliki senjata biologis.
• Respons Tertawa Ari Lasso setelah Candaannya ke Orangtua Tiara Indonesian Idol Tuai Kritikan Netizen
"Nuklir yang dipakai di Hiroshima, chemical yang dipakai Jerman waktu menghancurkan Israel, gas klorin," terang Soleman Ponto.
"Kemudian biologis, nah, ini biologis saya belum tahu dipakai di mana ini," sambungnya.
Soleman Ponto menyebut, senjata biologis termasuk jenis baru yang ditujukan untuk mematikan manusia dengan virus.
"Ini berarti yang paling baru biologis?," tanya Aiman Witjaksono.
"Ini yang terbaru sekarang," jawab Soleman Ponto.