Banjir Bandang dari Gunung Kawi, Jembatan Desa Krisik Blitar Terputus, Akses Jalan Warga Terganggu
Banjir Bandang dari Gunung Kawi, Jembatan Desa Krisik Blitar Terputus, Akses Jalan Warga Terganggu.
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Sudarma Adi
Banjir Bandang dari Gunung Kawi, Jembatan Desa Krisik Blitar Terputus, Akses Jalan Warga Terganggu
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Sedikitnya 70 kepala keluarga (KK), yang ada di Dusun Barurejo, Desa Krisik, Kecamatan Gandusari, Blitar saat ini terputus aksesnya.
Itu karena jembatan Kali Barakan, yang merupakan akses satu-satunya keluar ke dusun itu, terputus.
Penyebab, karena Kamis (30/1) sore, terjadi banjir bandang lumpur, yang membawa berbagai material pegunungan.
Seperti bebatuan, dan bongkahan kayu yang mengering. Diduga material itu berasal dari Gunung Kawi, yang berada di Kabupaten Malang. Namun, sebagian lerengnya, yang sisi barat, berbatasan dengan Kabupaten Blitar.
• Tega Janda di Blitar Kubur Bayi Kandungnya di Belakang Rumah, Akui Malu Punya Anak Diluar Nikah
• Siapkan Data Terpadu, Diskominfo Kabupaten Blitar Adakan Bimtek Aplikasi One Data untuk OPD
• Kasun di Blitar ini Jadi Bandar Judi Kletek dan Tak Berkutik Saat Digerebek Petugas
Karena kondisi pegunungan itu gundul akibat habis terjadi kebakaran pada musim kemarau kemarin, sehingga tak bisa menahan resapan air hujan.
Imbasnya, saat terjadi hujan deras kemarin, banyak bongkahan kayu yang sudah mengering itu terseret arus dan mengalir ke sungai, hingga sampai ke Dusun Barurejo.
Barurejo itu merupakan dusun, terakhir yang berbatasan dengan Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang.
Begitu banyak material pegunungan, yang terseret banjir, sehingga menyebabkan banyak pohon tumbang karena tertabrak bongkahan kayu itu, di antaranya.
Salah satunya, mengenai jembatan itu. Akibatnya, jembatan satu-satunya, yang ada di dusun itu, dengan ukuran leber 3 meter dan panjang 9 meter, ambrol.
"Tak ada kuatnya jembatan, wong terkena banjir lumpur bercampur kayu. Namun, saat ini, jembatan yang putus itu, sedang diperbaiki oleh warga setempat, agar sepeda motor bisa lewat. Dan, akses warga tak terputus lagi," papar Kades Krisik Wawan Aprilianto.
Menurutnya, memang hujan Kamis sore kemarin, cukup deras dan berlangsung lama. Namun, tak disertai angin. Baru sekitar pukul 16.40 WIB, terjadi luapan air di kali, sehingga warga yang rumahnya berada di dekat kali itu panik.
Sebab, meski hujan sudah reda, namun kian petang, air bercampur lumpur itu kian meluap. Baru, malam hari, air sungai mulai normal kembali.
"Warga dengan segala cara, berusaha agar air tak sampai naik perkampungan atau ke pekarangannya," ujarnya.
Meski terjadi banjir bandang petang itu, namun tak ada korban jiwa. Bahkan, rumah yang sampai rusak atau roboh akibat diterjang luapan banjir pun, tak ada.