Puluhan Warga Demo Menuntut Pemkot Mojokerto Tuntaskan Proyek Mangkrak
Puluhan warga yang mengatasnamakan Forum Komunikasi Masyarakat Mojokerto (FKMM) melakukan aksi demonstrasi menuntut Pemerintah Kota Mojokerto
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO - Puluhan warga yang mengatasnamakan Forum Komunikasi Masyarakat Mojokerto (FKMM) melakukan aksi demonstrasi menuntut Pemerintah Kota Mojokerto untuk segera menuntaskan penanganan sejumlah proyek mangkrak yang sudah diputus kontrak.
Mereka juga meminta DPRD Kota Mojokerto melakukan interpelasi agar mengusut tuntas terkait proyek yang terbengkalai tersebut.
Para demonstran ini menyampaikan aspirasi dengan membentangkan spanduk yang bertuliskan 'Obat Proyek Qmburadul Jamu Sido (Jadi, red) Interpelasi' dan 'Lingkungan Mentikan 2 Mohon Cepat Diselesaikan Kumuh'.
Mereka merasa dirugikan karena terdampak pengerjaan proyek saluran air dan drainase
yang mangkrak di wilayah Mentikan, Balongsari, Kalimati dan lainnya. Apalagi, dampak proyek mangkrak ini bisa berpotensi menyebabkan banjir dan membahayakan pengguna jalan.
Muhammad Mustofa Korlap unjuk rasa, menjelaskan tujuan aksi demonstrasi ini ditujukan kepada PemerintahKota Mojokerto dan DPRD Kota Mojokerto. Perwakilan pendemo gagal menemui Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari.
Mereka ditemui oleh anggota dewan DPRD Kota Mojokerto untuk melakukan mediasi mencari solusi dari permasalahan ini.
• Polres Nganjuk Berhasil Ringkus 11 Pengedar Narkoba, Amankan 3 Gram Sabu & Ribuan Okerbaya
• TERUNGKAP Pembunuh Janda di Surabaya, Pelaku Akui Sakit Hati Sebab Korban Menolak Diajak Rujuk
• Gegara Virus Corona, Kapasitas Produksi Masker PT Kasa Husada Wira Jatim Ditambah 10 Persen
"Kami mendesak dewan DPRD Kota Mojokerto melakukan interpelasi sekaligus pengusutan
terkait proyek mangkrak," ujarnya kepada wartawan di lokasi unjuk rasa, Jumat (31/1/2020).
Ia mengatakan masyarakat meminta Dewan DPRD Kota Mojokerto segera dilakukan interpelasi lantaran menduga pengerjaan proyek mangkrak ini tidak sesuai sehingga berdampak di lingkungan tempat tinggal warga setempat.
"Dari prosesnya kita melihat lelang dan pengerjaan proyek tidak sesuai," ungkapnya.
Ditambahkannya, hasil mediasi antara perwakilan pendemo bersama anggota dewan yang menjadwalkan akan melakukan Badan Musyawarah (Banmus) pada lusa depan, Senin (24/2/2020).
"Jika hasil tidak memuaskan ya kita akan kembali menggelar aksi turun ke jalan," selorohnya. (Mohammad Romadoni/Tribunjatim.com)