Geger 9 Sapi di Desa Bantal Mati Mendadak Gegara Perut Kembung, Disnakkeswan Situbondo Sarankan Ini
Geger warga Desa Bantal 9 ternak sapinya mati mendadak, Disnakkeswan Situbondo smentara menduga para sapi mengalami perut kembung atau tynpani.
Penulis: Izi Hartono | Editor: Hefty Suud
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Izi Hartono
TRIBUNJATIM.COM, SITUBONDO - Warga Desa Bantal, Kecamatan Asembagus geger dengan kejadian 9 sapi mati mendadak.
"Awalnya ada dua ekor sapi yang mati, dan kemarin ada 7 ekor lagi sapi milik warga yang mati," ujar Sahijo, kepala Desa Bantal saat dihubungi TribunJatim.com
Informasi terbaru, sembilan ekor sapi milik warga Desa Bantal yang mati mendakak itu diduga mengalami perut kembung atau tynpani.
• Rekayasa Lalu Lintas di Jalan Soekarno Hatta (Suhat) Kembali Diberlakukan, Warga: Malah Macet!
• 20 Kasus Cerai ASN Bangkalan Didominasi Faktor Ekonomi, Inspektorat: Bisa Kaya dengan Pasangan Baru?
Pernyataan tersebut disampaikan Kabid Keswan dan Mavet, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan Situbondo), Ir Sulistiyani, dikonfirmasi Selasa (04/02/2020).
Menurutnya, sejauh ini petugas PuKeswan yang ada di wilayah Banyuputih sudah turun ke lokasi untuk mengecek.
"Saya belum bisa memastikan apa penyebabnya, tapi dugaan sementara dikarenaka perut kembung. Namun untuk pastinya tunggu tim dari Surabaya dan Malang saja," kata Ir Sulistiani.
• Muhammadiyah Keluarkan Fatwa Haram Vape atau Rokok Elektrik, Ini Respons PBNU
Ia menghimbau kepada masyarakat yang memiliki ternak sapi itu, agar saat mencari rumput setelah matahari terbit. Karena rumput yang baru banyak menyimpan air.
"Jika rumput langsung diberikan, biasanya bisa kembung dan bisa mati mendadak," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Warga Desa Bantal, Kecamatan Asembagus, resah dikarenakan ternak sapinya mati mendadak.
• Sosok Vida, Bos Penculik Bocah 9 Tahun di Cerme Gresik, Janjikan Duit Puluhan Juta: Untuk Dijual
• Sarwendah Cuci Baju Betrand Pakai Tangan & Papan, Ruben: Keluarga Selebriti Kok Masih Pakai Beginian
Bahkan, dalam satu minggu terakhir ini sudah ada sebanyak 9 ekor sapi milik warga yang mati tanpa sebab tersebut.
"Awalnya ada dua ekor sapi yang mati, dan kemarin ada 7 ekor lagi sapi milik warga yang mati,"ujar Sahijo kepala Desa Bantal saat dihubungi Surya.
Sahijo menjelaskan, pihaknya tidak mengetahui secara pasti apa penyebab matinya sapi sapi milik warganya itu.
"Sapi itu mati mendadak, padahal sapi warga itu tidak sakit," katanya.
• Akibat Virus Corona, Asosiasi Bulu Tangkis China Tunda Semua Turnamen, Termasuk China Masters 2020
Sembilan ekor sapi warga yang mati, kata Sahijo, diantaranya empat ekor sapi milik warga di Dusun Padukuhan Pariopo, dua ekor sapi di Dusun Curahmalang, Padukuhan Alang Alang.
"Sebelumnya ada dua ekor sapi warga yang mati. Jadi totalnya ada sembilan ekor sapi yang mati," jelasnya
Sebanyak 9 ekor sapi yang mati mendadak itu, antara lain milik Sumaliyono sejumlah 2 ekor, milik Sawari 2 ekor, milik Madrus dan Rian masing-masing 1 ekor. Selain itu, milik Madi sebanyak 2 ekor dan milik Edi Hamid 1 ekor.
Banyaknya ternak sapi yang mati, warga meminta agar mendapat perhatian dan penanganan yang cepat dari Dinas Peternakan.
Sehingga masyarakat tidak resah dengan sapi sapinya yang mati mendadak itu.
Penulis: Izi Hartono
Editor: Heftys Suud