Sembilan Sapi Mati Mendadak di Situbondo, Disnak Jatim Turunkan Tim Investigasi
Kadisnak Jatim Wemmi Niamawati merespon cepat adanya sembilan ekor sapi yang meninggal seminggu terakhir di Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Yoni Iskandar
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur (Kadisnak Jatim) Wemmi Niamawati merespon cepat adanya sembilan ekor sapi yang meninggal seminggu terakhir di Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo.
Wemmi mengungkapkan, begitu mendapatkan kabar pada Selasa (4/2/2020) pagi, pihaknya langsung mengirimkan petugas ke Situbondo untuk melakukan investigasi
Sampai saat ini, Wemmi belum mengetahui penyebab matinya sapi-sapi tersebut dan indikasi penyakitnya.
Ia berharap sapi-sapi tersebut mati bukan karena antraks dan wabah lainnya.
"Tapi yang jelas kita mempunyai SDM (Sumberdaya Manusia) yang cukup. Kita punya Puskeswan di setiap kabupaten, dan UPT laboratorium kesehatan hewan di sana," ucap Wemmi kepada Tribunjatim.com, Selasa (4/2/2020).
• 9 Sapi Mati Mendadak di Situbondo, Disnak Turunkan Tim Keswan Dari Surabaya dan Malang
• Di Tulungagung Masker Sensi Paling Diburu, Masker Tali Tidak Diminati
• Ratusan Guru Honorer Datangi Gedung DPRD Kabupaten Kediri
Untuk itu, nantinya petugas akan mengambil sample di sekitar tempat kejadian perkara dan akan dibawa ke laboratorium untuk diidentifikasi lebih lanjut.
Seperti diberitakan sebelumnya Warga Desa Bantal, Kecamatan Asembagus, Situbondo resah karena banyak ternak sapi mereka mati mendadak.
Dalam satu minggu terakhir ini sudah ada sebanyak 9 ekor sapi milik warga yang mati.
Kepala Desa Bantal, Sajiho menjelaskan kesembilan sapi tersebut tidak mati secara bersamaan dalam satu hari.
"Awalnya ada dua ekor sapi yang mati, dan kemarin ada 7 ekor lagi sapi milik warga yang mati," ujar Sahijo kepala Desa Bantal.
Sahijo menjelaskan, pihaknya tidak mengetahui secara pasti apa penyebab matinya sapi sapi milik warganya itu.
"Sapi itu mati mendadak, padahal sapi warga itu tidak sakit," katanya kepada Tribunjatim.com.