Tangis Siswa Korban Bully di Malang Pasca Diamputasi, Polisi Lakukan Trauma Healing, 'Mungkin Syok'
Polresta Malang Kota terus melakukan pendampingan psikologis kepada korban perundungan siswa SMPN 16 Malang berinisial MS (13).
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Elma Gloria Stevani
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Polresta Malang Kota terus melakukan pendampingan psikologis kepada MS (13) korban bullying siswa SMPN 16 Malang.
"Kita tetap terus melakukan pendampingan untuk trauma healing kepada korban. Kita lakukan hingga keadaannya pulih sehingga tidak ada batasan waktu untuk pendampingan itu," ujar Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Leonardus Simarmata kepada TribunJatim.com, Rabu (5/2/2020).
Kombes Pol Leonardus Simarmata menjelaskan, akibat trauma psikis itu, hingga saat ini korban belum dapat dimintai keterangan.
Selain itu, mantan Wakapolrestabes Surabaya tersebut juga mengungkapkan, bahwa selama pemeriksaan, tidak ada perkataan satu pun yang menyebutkan tentang gesper yang dituding menjadi penyebab jari tengah tangan kanan MS terluka.
Sementara itu, menurut paman korban, Taufik, menerangkan bahwa MS menangis terus pasca operasi amputasi jari tengah tangan kanan hingga pagi hari ini.
"Mungkin syok karena yang awalnya punya jari namun tiba tiba menghilang. Namun bagaimana lagi, karena hal itu harus dilakukan. Dan sebelum melakukan operasi, pihak dokter juga telah memberitahu kepada pihak keluarga dan kita menyetujuinya," tandasnya.
• Cara Kotor 7 Pelaku Sindikat Pencurian Kendaraan Bermotor, Buat STNK Palsu Meski Tak Saling Kenal
• Mengingat Sebutan Kodok Betina yang Diberikan Zikria, Risma: Saya Tidak Ingin Orang Tua Saya Sedih
• Bisikan Setan Bikin Zikria Dzatil Terlena, Berikut Isi Surat Permintaan Maaf Penghina Risma
• ALASAN Risma Laporkan Akun Media Sosial yang Menghinanya: Salah Apa Saya Disebut Kodok?
• Diolok-olok Kodok Betina Lewat Facebook, Wali Kota Risma: Warga Surabaya, Maafkanlah Zikria Dzatil

Penulis: Kukuh Kurniawan
Editor: Elma Gloria Stevani