Tujuh Hari Wafatnya Gus Sholah, Pesantren Tebuireng Gelar Tahlilan, Siapkan Tempat untuk 3500 Jamaah
Pondok Pesantren Tebuireng akan menggelar peringatan tujuh hari meninggalnya KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah), Sabtu (8/2/2020) malam.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Elma Gloria Stevani
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pondok Pesantren Tebuireng akan menggelar peringatan tujuh hari meninggalnya KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah), Sabtu (8/2/2020) malam.
Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin) mengatakan tahlilan dan pembacaan surat yasin akan dimulai setelah salat Isya.
"Insya Allah tepat 7 harinya pada nanti malam. Ada yang di Tebuireng lalu kemudian ada juga dilaksanakan di rujah kediaman di Jakarta," ucap Gus Kikin, Sabtu (8/2/2020) siang.
• Satu Keluarga Disekap di Apartemen Viral di WA, Gunawangsa Tidar: Tak Bayar Cicilan & Mengunci Diri
• ALASAN Risma Cabut Laporan ke Penghinanya Zikria Dzatil
• BREAKING NEWS - Ibu Muda Tewas Bersimbah Darah di Kamar Kos Jalan Tambak Wedi Surabaya
• Misteri Kematian Ibu Muda Bersimbah Darah, Suami Merasa Janggal Lihat Kamar Kos Gelap & Tak Terkunci
• Polisi Dapati Luka Tusuk di Ulu Hati Ibu Muda yang Tewas Bersimbah Darah di Kamar Kos Surabaya
• Persebaya Surabaya Tunda Rekrut Frank Rikhard Sokoy, Ini Penyebabnya
Untuk di Tebuireng, pihak Pondok Pesantren akan menyiapkan tempat untuk lebih kurang 3500 jamaah.
"Selama 6 hari yang sudah berjalan rata-rata sekitar 3.500 jamaah yang hadir. Dari santri sini sudah ada 2000 lalu dari masyarakat 1.500an," lanjut Gus Kikin.
"Tapi nanti kita lihat, kalau kemudian harus di jalanan ya terpaksa kita minta bantuan kepada pihak keamanan. Namun kita tidak menyiapkan sampai seperti itu, mungkin lebih di dalam yang disiapkan," lanjutnya.
Tidak ada ulama khusus yang dijadwalkan akan memimpin yasin dan tahlil pada tujuh hari wafatnya Gus Sholah.
Jika pun ada pejabat yang datang mungkin akan lebih banyak mengikuti tahlilan di kediaman di Jakarta.
• Rika Murni, Ibu Muda yang Tewas Ditusuk di Kamar Kos Surabaya Dikenal Ramah dan Mudah Bergaul
• Pembunuhan Sadis Ibu Muda di Kamar Kos Surabaya, Ulu Hati Ditusuk Sajam,Tetangga Tak Dengar Tangisan
"Sebetulnya semuanya sama, kita hanya membagi-bagi mulai membaca Yasin nanti siapa, baca doa siapa. Karena pembagian-pembagian begitu sudah biasa untuk kegiatan tahlil, sharing lebih pas," pungkasnya.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti
Editor: Elma Gloria Stevani