Pengobatan Alternatif Ningsih Tinampi di Pasuruan, IDI Jatim: Dinkes Harus Lindungi Masyarakat
Pengobatan Alternatif Ningsih Tinampi di Pasuruan, IDI Jatim: Dinkes Harus Lindungi Masyarakat.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Sudarma Adi
Pengobatan Alternatif Ningsih Tinampi di Pasuruan, IDI Jatim: Dinkes Harus Lindungi Masyarakat
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jatim menyarankan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur (Dinkes Jatim) agar mengajak pihak yang berkompeten untuk bisa menilai pengobatan alternatif yang dikembangkan oleh Ningsih Tinampi di Desa Karang Jati, Pandaan, Kabupaten Pasuruan.
Ketua IDI Jatim Sutrisno menilai Dinkes Jatim sebagai institusi pemerintah mempunyai kewajiban untuk melihat, memverifikasi dan melindungi masyarakat dari berbagai metode pengobatan yang ada di masyarakat.
"Dinkes bisa mengajak pihak lain yang mempunyai instrumen atau tata cara untuk menilai kebenaran atau manfaat yang dikembangkan oleh ibu Ningsih," ujar Sutrisno, Senin (10/2/2020).
• Pemprov Jatim dan Dinkes Pasuruan Sidak, Ningsih Tinampi Santai, Tempat Praktiknya Tetap Ramai
• RESPON Santai Ningsih Tinampi Saat Pemprov Jatim & Dinkes Datangi Praktiknya : Sering-sering ke sini
• Bakorpakem & Kejari Pasuruan Awasi Pengobatan Alternatif Ningsih Tinampi : Awasi Hal Tak Diinginkan
Lebih lanjut, di dalam kurikulum kedokteran, jelas Sutrisno, memang tidak ada subyek seperti pengobatan yang dikerjakan oleh Ningsih Tinampi.
Dengan kata lain dari kacamata ilmu kedokteran tidak ada instrumen yang bisa menilai metode yang digunakan oleh Ningsih Tinampi
"Jadi itu ilmu yang ada di luar ilmu kedokteran," ujarnya.
Dari IDI sendiri, lanjut Sutrisno belum menilai ataupun meneliti secara komprehensif pengobatan yang digunakan Ningsih Tinampi.
"Tapi IDI sifatnya membantu pemerintah, kalau pemerintah merasa perlu untuk melihat dari kacamata kedokteran, kami siap membantu," pungkasnya.
Penulis : Sofyan Arif Candra Sakti
Editor : Sudarma Adi