Seminggu, Banjir di Sidoarjo Belum Teratasi, Warga Tidka Bisa Berbuat Apa-apa
Seminggu lebih air menggenang di beberapa wilayah Sidoarjo. Sekolah, rumah-rumah warga, jalan desa, dan area pertanian terendam banjir.
Penulis: M Taufik | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Seminggu lebih air menggenang di beberapa wilayah Sidoarjo. Sekolah, rumah-rumah warga, jalan desa, dan area pertanian terendam banjir.
Di Kecamatan Tanggulangin, banjir melanda Desa Banjarasri dan Kedungbanteng. Di Kecamatan Porong, air juga merendam wilayah Desa Pesawahan dan Candi Pari selama berhari-hari.
Ketika air mulai surut, hujan deras datang. Air pun kembali menggenang.
"Ini sudah mulai surut. Tapi kalau hujan datang lagi, ya jelas naik lagi airnya," keluh Jaini, warga Desa Banjarasri.
Kondisi SDN Banjarasri juga demikian. Air yang menggenangi ruang-kelas sudah surut. Tapi di halaman sekolah, air masih menggenang, Senin (10/2/2020).
Kendati demikian, kondisi itu tak menyurutkan semangat para siswa. Mereka tetap menggelar upacara bendera di halaman yang sedang tergenang air tersebut.
Dengan bertelanjang kaki, para siswa mengikuti upacara bendera digelar di halaman sekolah. Demikian halnya para guru. Juga melepas sepatu dan mengangkat celananya lebih tinggi ketika mengikuti upacara.
"Kami juga salut dengan semangat belajar anak-anak. Mereka tetap giat meski kondisi seperti ini," kata Umi Muflinah guru kelas 1 SDN Banjarasri kepada Tribunjatim.com.
Menurutnya, kegiatan belajar-mengajar sudah mulai normal karena air hanya menggenangi teras dan halaman sekolah. Ruang kelas sudah surut.
Terpisah, anggota Komisi D DPRD Sidoarjo Mimik Idayana mengaku sudah beberapa kali mendatangi lokasi banjir di dua kecamatan tersebut. Selain membantu penanganan cepat, pihaknya juga ikut memikirkan penanganan jangka panjang.
"Memang penanganannya agak susah. Apalagi dengan intensitas hujan tinggi. Karena di sana sudah tidak ada resapan air, lokasi wilayah itu juga rendah sehingga sulit mengalirkan air," urai Mimik kepada Tribunjatim.com.
Karena daerah rendah, lokasi itu dikepung air. Normalisasi juga menjadi kurang efektif.
"Menurut kami, upaya yang bisa dilakukan dengan membuat gorong-gorong dan harus ada bendungan," ujar politisi Gerindra tersebut kepada Tribunjatim.com.
Pihaknya meminta pemerintah segera membangun gorong-gorong yang langsung tembus ke bendungan.
Diakuinya, beberapa waktu terakhir sudah melihat langsung upaya dari pemerintah. Seperti menerjunkan pompa dan beberapa upaya lain. Tapi hasilnya kurang maksimal karena kondisi dilapangan seperti itu.