Mengenang Sosok KH Ahmad Habibullah Zaini Semasa Hidup, Gus Fahrur: Sederhana & Tak Suka Ganti Mobil
Pengasuh Ponpes Lirboyo Kediri KH Ahmad Habibullah Zaini Abdullah telah meninggal dunia di Rumah Sakit Darmo, Jalan Raya Darmo, Surabaya.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Elma Gloria Stevani
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pengasuh Ponpes Lirboyo Kediri KH Ahmad Habibullah Zaini Abdullah telah meninggal dunia di Rumah Sakit Darmo, Jalan Raya Darmo, Surabaya pada, Senin (10/2/2020) malam pukul 23.10 WIB.
Murid KH Ahmad Habibullah Zaini, sekaligus Wakil Ketua PWNU Jatim, KH Ahmad Fahrur Rozi menceritakan KH Ahmad Habibullah Zaini adalah sosok yang sederhana dan alim.
"Dulu di pondok (Lirboyo) saya sering melihat beliau mencuci mobilnya sendiri setiap pagi, meski banyak santri yang ingin berkhidmah mencucikannya," kata Gus Fahrur, sapaan akrab KH Ahmad Fahrur Rozi dalam pesan singkatnya kepada TribunJatim.com, Selasa (11/2/2020).
Gus Fahrur bercerita KH Ahmad Habibullah Zaini saat itu mempunyai mobil Isuzu Panther warna biru tahun 94 yang dipakai hingga puluhan tahun.
• Komunitas Bonek Gondo Mayit di Kabupaten Nganjuk: Tak Henti Tebar Kebaikan
• Pengasuh Ponpes Lirboyo, KH Ahmad Habibullah Zaini Abdullah Meninggal Dunia
• Tim Elite Pro Academy Persebaya, Yahya Alkatiri: Akhir Pekan Ini Seleksi Calon Pelatih
• News Analysis Pengamat Persebaya Kukuh Ismoyo: Beri Pemain Muda Jam Terbang Lebih
• Siska Roudhotul Aini, Bonita Asal Porong Sekaligus Bidan, Selalu Sempatkan Waktu untuk Beri Dukungan
• Persebaya Vs Persik, Hambali Mengaku Senang Bisa Cetak Gol di Laga Perdana Piala Gubernur Jatim 2020
"Beliau tidak suka berganti mobil. Meskipun saya yakin beliau pasti mampu membeli Alphard seri terbaru, hingga suatu saat istri saya (keponakan KH Ahmad Habibullah Zaini) pernah ditegur karena saya dilihat sering ganti mobil baru," lanjut Gus Fahrur.
Gus Fahrur melanjutkan, sosok KH Ahmad Habibullah Zaini sangat berhati-hati dalam bekerja.
"Saya dulu sering melihat beliau mengecek sendiri kebersihan warung makan milik beliau di sebelah kamar saya. Suatu saat saya mengantar titipan amplop seorang pejabat untuk dihaturkan kepadanya, beliau tidak langsung berkenan menerima, beliau masih bertanya 'ini uang apa, untuk apa?'," lanjutnya.
Pengasuh Ponpes An Nur 1 Bululawang Malang ini juga menceritakan, KH Ahmad Habibullah Zaini adalah orang yang tidak banyak bicara.
Ia selalu menyembunyikan diri dan tidak suka tampil di depan umum kecuali hal yang sangat penting.
"Saya tidak pernah melihat beliau kreso (mau) berpidato di pengajian umum atau acara terbuka lainnya, bahkan jika ada seremonial acara kunjungan pejabat tinggi sepenting apapun di Lirboyo beliau sangat jarang sekali berkenan ikut hadir menyambut. Beliau lebih memilih berdiam diri dan tidak keluar dari rumahnya," lanjutnya.
Menurut Gus Fahrur, waktu keseharian KH Ahmad Habibullah Zaini dihabiskan untuk mengajar di pondok pesantren.
KH Ahmad Habibullah Zaini menjadi rujukan santri dari seluruh Indonesia yang datang ke Ponpes Lirboyo untuk mengaji kitab kitab besar bidang hadist , fiqh dan tafsir.
• Pesan Mario Gomez untuk Aremania Sebelum Arema FC Berlaga di Turnamen Piala Gubernur Jatim 2020
• Perum Jasa Tirta I Siap Bangun PLTS Terapung di Bendungan Sutami dan Bendungan Selorejo
• Satlantas Polresta Malang Kota Beri Edukasi Keselamatan Berlalu Lintas bagi Pelajar SDN Madyopuro I
"Dengan ketekunan yang luar biasa, beliau mampu membaca kitab mulai pagi hingga malam hari tanpa lelah hingga khatam, sementara para muridnya mendengarkan sambil mencatat makna dari beliau mulai duduk hingga tiduran 'mlumah murep' tidak kuat saking lamanya," ucapnya.
Gus Fahrur pernah mengaji kitab hadist sahih muslim hingga khatam dengan ijazah sanadnya kepada KH Ahmad Habibullah Zaini sendiri juga beberapa kitab lainnya.
"Pembacaan beliau terkenal sangat teliti, tahqiq dan enak didengar, karena penguasaan ilmu gramatika Arab beliau yang sempurna, saya belajar ilmu nahwu alfiyah Ibnu Malik hingga ilmu balaghah jauhar Al Makmun dibawah bimbingannya di MHM Lirboyo," pungkasnya.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti
Editor: Elma Gloria Stevani