Tanggapan Kemenkes soal Tak Adanya Virus Corona di Indonesia, Buktikan 59 Sampel Negatif
Indonesia sempat diragukan tak bisa deteksi virus Corona, Kemenkes beri tanggapan dan buktikan 59 sampel negatif.
Indonesia sempat diragukan tak bisa deteksi virus Corona, Kemenkes beri tanggapan dan buktikan 59 sampel negatif.
TRIBUNJATIM.COM - Wabah virus Corona sudah menjangkit lebih dari 42.000 korban di dunia.
Bahkan virus Corona telah menewaskan lebih dari seribu orang.
Indonesia sendiri sempat diragukan karena di antara negara-negara tetangga, belum ditemukan adanya kasus coronavirus.
• Penyakit Misterius Muncul di Tengah Wabah Virus Corona, 15 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia
Nyatanya Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Achmad Yurianto mengatakan telah memeriksa 59 sampel dugaan penularan virus Corona.
Pihaknya telah memeriksa 59 sampel dari berbagai daerah hingga Minggu (9/2/2020).

Hasil pemeriksaan menyatakan, 59 sampel tersebut negatif dari penularan virus Corona.
Namun masih ada 3 sampel yang masih dalam proses pemeriksaan.
"Sebanyak 59 spesimen (sampel) sudah diperiksa dan hasilnya negatif."
"Kemudian ada tiga spesimen lain yang masih dalam proses pemeriksaan," ujar Yuri dalam konferensi pers di Gedung Kemenkes, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (10/2/2020), melansir Kompas.com (grup TribunJatim.com).
• Benarkah Virus Corona Sudah Ada di Indonesia? Menkes Tanggapi Ketakutan Harvard, Kita Sudah Teliti
Ketiga sampel yang belum terdeteksi, kata Yuri, datang belakangan sehingga pemeriksaannya belum selesai.
Jika ditotal Kemenkes telah menerima dan memeriksa 62 sampel dugaan penularan virus Corona dari berbagai daerah di Indonesia.
Kemenkes menggunakan dua cara yang sudah tersertifikasi oleh World Health Organization (WHO) dalam memeriksa sampel.
Sampel yang digunakan adalah lendir di saluran pernafasan yang diambil dari bagian mukosa (lapisan kulit dalam).
"Sampel diambil menggunakan kapas dari hidung atau tenggorokan. Setelah itu diperiksa secara lintas laboratorium," ujar Yuri.