Wabah Virus Corona di Tiongkok Bikin Ekspor Manggis Terhambat, Kementan: Pasar ke AS Jadi Solusi
Wabah Virus Corona di Tiongkok Bikin Ekspor Manggis Terhambat, Kementan: Pasar ke AS Jadi Solusi.
Penulis: Fikri Firmansyah | Editor: Sudarma Adi
Wabah Virus Corona di Tiongkok Bikin Ekspor Manggis Terhambat, Kementan: Pasar ke AS Jadi Solusi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Wabah virus Corona di Tiongkok tidak hanya menghantui dunia kesehatan, tetapi juga perekonomian masyarakat.
Salah satu sektor ekonomi yang terdampak adalah kegiatan ekspor manggis Indonesia ke Tiongkok.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Direktur Pemasaran dan Pengolahan Hasil Hortikultura, Kementerian Pertanian (Kementan), Yasid Taufik.
• REAKSI PBNU Soal Gagasan Ekspor Ganja dari Anggota DPR : Barang Haram Kok Malah Suruh Diekspor
• Tingkatkan Produksi Hortikultura di 2020, Kementan RI Dorong Penerapan GAP & GHP
• 40 Ton Benih Jagung Manis dari Kediri Diekspor ke Tiongkok, Disebut Kementan Kado Manis Awal 2020
"Persentase serapan manggis Indonesia ke Tiongkok mencapai 80% atau 20.000 ton. Hal ini berarti menjadikan Tiongkok negara pengimpor manggis terbesar dari Indonesia," kata Yasid saat dikonfirmasi di Surabaya, Selasa (11/2/2020).
"Tiongkok yang menjadi negara pengimpor manggis terbesar dari Indonesia, berarti secara otomatis imbas Corona ini menyebabkan ekspor manggis Indonesia terhambat sementara manggis sudah masuk ke musim panen raya,” imbuh dia.
Berkaca dari kondisi itu, Yasid menjelaskan, solusinya adalah dengan melakukan intervensi pasar baru secara cepat ke negara-negara lain, seperti Amerika Serikat, Rusia, Vietnam dan India.
Dikatakannya, dengan melakukan intervensi pasar baru secara cepat ke negara-negara lain, seperti Amerika Serikat, Rusia, Vietnam dan India, maka dapat menjadi alternatif jangka panjang.
“Peluang masuknya manggis ke Amerika Serikat cukup besar karena pasar untuk mangga, jambu dan manggis mencapai 500 ribu ton. Adapun Rusia memiliki pasar yang terbuka bagi manggis dan regulasinya tidak seketat negara Asia Timur,” kata Yasid.
Penulis : Fikri Firmansyah
Editor : Sudarma Adi