Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ahli Temukan Plasma Darah Pasien Virus Corona yang Sembuh Bisa Jadi Obat, Masih dalam Pengujian

Plasma darah pasien yang sembuh dari virus Corona bisa jadi obat Covid-19, para ahli melakukan pengujian.

Editor: Pipin Tri Anjani
SHUTTERSTOCK
(ILUSTRASI) Ahli Temukan Plasma Darah Pasien Virus Corona yang Sembuh Bisa Jadi Obat, Masih dalam Pengujian 

Plasma darah pasien yang sembuh dari virus Corona bisa jadi obat Covid-19, para ahli melakukan pengujian.

TRIBUNATIM.COM - Di tengah wabah virus Corona, ahli menemukan kemungkinan plasma darah pasien yang sembuh menjadi obat.

Diketahui, tercatat 69.032 kasus virus Corona terkonfirmasi, 1.666 meninggal dan 9.390 sembuh hingga Minggu (16/2) pukul 06.43 WIB.

China masih menjadi negara dengan jumlah korban terbanyak.

Tanda Tubuh Terinfeksi Virus Corona Diungkap Pasien yang Sembuh, Tenggorokan dan Perut Sakit

Sementara itu, negara-negara di luar China, Taiwan, Hong Kong dan Makau yang sudah terjangkiti virus Corona adalah: Singapura, Thailand, Jepang, Malaysia, Australia, Jerman, Vietnam, Amerika Serikat, Prancis, Kanada, Uni Emirat Arab, Italia, Filipina, India, Inggris, Rusia, Nepal, Kamboja, Belgia, Spanyol, Finlandia, Swedia, Mesir dan Sri Lanka.

Hingga kini, para ahli masih terus berjibaku untuk menemukan pengobatan dari Covid-19, virus Corona dari Wuhan.

Kabar terbaru, Kamis (13/2/2020) pejabat kesehatan senior China menyebut jika ada opsi pengobatan bagi pasien Covid-19.

Pejabat tersebut meminta orang yang telah pulih dari Covid-19 untuk menyumbangkan plasma darah mereka.

Tersisa 1 Botol, Rebutan Cairan Pencegah Virus Corona Berujung Brutal, Nenek & Bocah Ditusuk Orang

Alasannya, plasma dari penyintas itu mungkin mengandung protein berharga yang dapat digunakan untuk mengobati pasien yang terinfeksi virus Corona.

Permintaan untuk menyumbangkan plasma darah itu diumumkan setelah perusahaan milik negara, China National Biotec Group menyebut antibodi tersebut membantu merawat 10 pasien yang kritis serta mengurangi peradangan mereka dalam 12 hingga 24 jam.

Pendekatan ini menurut ahli cukup logis dan menjanjikan untuk merawat pasien Covid-19 yang parah.

Orang yang baru saja pulih dari Covid-19 masih memiliki antibodi terhadap virus Corona yang beredar dalam darah mereka.

Pengakuan Profesor Harvard, Dugaan 5 Kasus Virus Corona Indonesia, Terkuak Penemuan Mengejutkan Lain

Menyuntikkan antibodi ke pasien yang sakit secara teoritis dapat membantu pasien melawan infeksi dengan lebih baik.

Dengan kata lain, perawatan ini akan mentransfer kekebalan pasien yang pulih ke pasien yang sakit.

Pendekatan ini menurut Benjamin Cowling, profesor epidemiologi di University of Hong Kong sebelumnya telah digunakan pada pandemi flu.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved