Korban Perundungan Siswa SMPN 16 Pulang ke Rumah Asalnya di Arjosari Malang

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Siswa SMPN 16 Malang berinisial MS yang menjadi korban perundungan telah pulang ke rumah asalnya di Jalan Teluk Cendrawasih, Kelurahan Arjosari, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.

Paman MS, Taufik mengatakan, keponakannya baru saja dibawa ke rumah asalnya.

"Kemarin malam sekitar pukul 21.30 baru datang ke rumah ini. Sebelumnya kan setelah keluar dari rumah sakit, saya bawa ke rumah mertua saya di Sawojajar," ujar Taufik kepada TribunJatim.com, Senin (17/2/2020).

Taufik menjelaskan, memang dirinya sengaja membawanya pulang saat malam hari.

• Dicecar 15 Pertanyaan dan Diperiksa Bawaslu Surabaya 1 Jam, Eri Cahyadi Akui Ditanya Soal Banner

• Ini Pertimbangan Polisi Kabulkan Permohonan Penangguhan Penahanan Zikria Penghina Risma

• Harapan Zikria Dzatil Setelah Bebas dari Tahanan: Mau Bertemu Bunda Risma Secara Langsung

• Penyebar Video Pria Telanjangi Wanita Madura Ditangkap Polisi Saat Bekerja di Konter Handphone

• Lusa, Nasdem akan Umumkan Rekomendasi Calon Wali Kota di Pilwali Surabaya 2020

• Kenakan Kaos Bertuliskan Eri Cahyadi #MeneruskanKebaikan, Ratusan Massa Gelar Aksi Damai di Bawalu

"Biar tidak banyak orang yang tahu. Soalnya banyak tetangga yang akan menjenguk. Takutnya kalau tahu, mereka berdatangan menjenguk dan malah takutnya keponakan saya ketakutan trauma lagi," jelasnya.

Taufik berharap keponakannya dapat kembali bersosialisasi kembali dengan lingkungannya.

Apalagi saat ini kondisi psikisnya makin membaik.

Saat ini pihak keluarga berusaha mengembalikan berat badannya yang mengalami penurunan cukup drastis.

"Berat badannya sekarang 37 kg, dulunya 47 kg. Penurunan berat badannya karena mungkin pada saat sakit dulu itu dan selama sebulan hanya berbaring terus," terangnya.

Taufik menambahkan, MS tidak memiliki pantangan makanan apapun.

"Dari dokter tidak ada pantangan apapun untuk makanan. Dan sekarang makannya lumayan lahap," tandasnya.

Penulis: Kukuh Kurniawan

Editor: Elma Gloria Stevani