Kebingungan Ilmuwan soal Indonesia Bebas Virus Corona, Terawan Sebut Utang ke Tuhan: karena Doa Kita
Satu di antara topik yang sering dibahas adalah Indonesia yang bebas dari wabah virus Corona.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Pemberitaan terkait virus Corona terus berlanjut.
Satu di antara topik yang sering dibahas adalah Indonesia yang bebas dari wabah virus Corona.
Hasil temuan itu membuat para ilmuwan dunia kebingungan.
• Obat Virus Corona Sudah Ditemukan China, di Indonesia Jenisnya Sudah Dipakai untuk Antimalaria
• Penyesalan Baim Wong Teringat Chat Terakhir Ashraf Sinclair, Suami Paula: Kenapa Gue Enggak Maksain?
Seperti diketahui, virus Corona sudah menjadi berita besar yang menggemparkan dunia hampir satu bulan terakhir.
Hal yang menarik adalah Indonesia yang menjadi negara terakhir di Asia Timur yang bebas dari wabah mematikan tersebut.
Negara-negara tetangga seperti, Malaysia, Singapura, Filipina hingga Australia telah melaporkan kasus virus Corona.
Kabar baik yang seharusnya melegakan ini justru membuat pejabat kesehatan utama mendapatkan tekanan yang sangat besar untuk menjelaskan mengapa tidak ada kasus yang dilaporkan.
Mengingat studi Universitas Harvard yang menggunakan probabilitas matematika termasuk tujuan perjalanan menyimpulkan bahwa Indonesia sudah terinfeksi saat ini.
Indonesia telah menguji 104 orang namun dilaporkan hasilnya adalah negatif.
• Polah Lucinta Luna di Dalam Penjara Terungkap, Disebut Ributkan Wig Tapi Lahap Dikasih Makan
• Ucapan Ashraf Sinclair Ingin Masuk Surga Dikuak, BCL Nangis, Sikap Tersembunyi Ayah Noah Luar Biasa
Dilansir dari Worldometers.info via TribunnewsWiki (grup TribunJatim.com ), hingga saat ini lebih dari 75,727 orang telah terpapar virus Corona.
Korban meninggal akibat wabah telah menembus angka 2,128 jiwa, dan angka kesembuhan telah mencapai 16,446 orang.
Daily Mail menyebutkan Indonesia adalah salah satu tempat terakhir di wilayah Asia Timur yang bebas dari virus Corona.
Menanggapi hal-hal yang menyudutkan, Indonesia sampai kebingungan untuk meyakinkan pada dunia bahwa ibu pertiwi benar-benar bersih dari paparan virus tersebut.
• Lihat Kabah dari Lantai 90, Nina Zatulini: Lalu Buat Apa Manusia Sombong dan Merasa Punya Segalanya
• Sopir Ashraf Sinclair Tak Kuat Datangi Pemakaman, Kuak Sikap Tak Terekspos Majikan: Luar Biasa
Menteri Kesehatan Indonesia, Terawan Agus Putranto dalam konferensi pers terakhir menyampaikan, ini semua karena doa.
"Kami berutang pada Tuhan," kata Terawan.
"Itu karena doa kita. Kita berharap hal semacam itu tidak pernah sampai ke Indonesia," lanjutnya, dikutip TribunJatim.com, Kamis (20/2/2020).
Indonesia telah mengambil langkah untuk meningkatkan kemampuan medis dan membatalkan komersial dari China.
Hal ini belum cukup untuk meyakinkan dunia bahwa Indonesia bebas dari wabah virus Corona tersebut.
• WNI Terkena Virus Corona di Kapal Pesiar Diamond Princess, Kemenkes Kirim Pesan Khusus ke Kemenlu
Faktanya, Indonesia pernah menjadi salah satu negara terburuk ketika mewabahnya virus flu burung H5N1 lebih dari satu dekade lalu.
Data menunjukkan 200 orang kehilangan nyawa pada tingkat kematian 84% hingga mendorong intervensi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Professsor Marc Lipsitch, seorang ahli penyakit di Universitas Harvard di Boston,mengemukakan pernyataanya.
"Bisa jadi tidak ada (kasus di Indonesia), tetapi itu sangat tidak mungkin, dan bisa jadi ada lebih banyak," ungkapnya.
• Terkuaknya Kronologi Awal Virus Corona Tersebar, Ruang Lab ‘Tersembunyi’ China, Senator AS: Muka Dua
Profesor Lipsitch dan sekelompok ilmuwan lain meramalkan bahwa setidaknya ada lima kasus virus korona di Indonesia.
Pendapat itu dikemukakan berdasarkan pada berapa banyak orang yang melakukan perjalanan ke China dan pengamatan yang dilihat di negara-negara lain.
Di samping itu, penggunaan pemindai termal di bandara untuk memeriksa tanda-tanda orang demam telah diterapkan oleh Indonesia.
Akan tetapi Harvard menyebut itu tidak efektif.
• Meski Ada Wabah Virus Corona, Singapore Tourism Board Optimistis Dapat Promosi Pariwisata
Mereka menunjukkan kasus orang China yang terinfeksi virus Corona setelah mereka berkunjung ke Bali.
Sedangkan warga Indonesia yang dipulangkan dari Wuhan sejumlah 238 orang yang dikarantina selama dua minggu di Kepulauan Nabuna juga dinyatakan terbebas dari virus Corona.
Menanggapi pernyataan Harvard tersebut Menteri Kesehatan Terawan angkat bicara.
"Katakan pada Harvard untuk datang ke Indonesia, kami membuka pintu selebar-lebarnya supaya tidak ada yang ditutup-tutupi," jawab Terawan.
Sejak viralnya kasus virus Corona muncul sejumlah berita hoax yang menyebut virus Corona menyebar melalui benda yang dikirim dari orang China.
Berita hoax lain memberitakan virus Corona bisa disembuhkan dengan bawang putih. (Tribunnewswiki.com/Ika W)
Ilmuwan China Beberkan Obat Antimalaria Efektif untuk Obati Infeksi Virus Corona
Setelah melakukan berbagai uji klinis, para ilmuwan China telah mengonfirmasi bahwa Chloroquine Phosphate yang merupakan obat antimalaria memiliki efek kuratif tertentu pada penyakit virus corona yang baru (Covid-19).
Hal tersebut Wakil kepala Pusat Pengembangan Bioteknologi Nasional China di bawah Kementerian Sains dan Teknologi, Sun Yanrong kepada The Star, Senin (17/2/2020).
Sun mengatakan, para ahli telah sepakat untuk menyarankan obat tersebut dimasukkan dalam versi berikutnya dari pedoman pengobatan dan diterapkan dalam uji klinis yang lebih luas.
Sun menjelaskan, Chloroquine Phosphate, yang telah digunakan selama lebih dari 70 tahun, dipilih dari puluhan ribu obat yang ada setelah melalui proses screaning dan uji coba.
Lebih lanjut, Sun menyebutkan jika obat tersebut telah di uji klinis di lebih dari 10 rumah sakit di Beijing, serta di Provinsi Guangdong China Selatan dan Provinsi Hunan di China Tengah.
Hasil uji coba tersebut menunjukkan khasiat yang cukup baik.
• Cara Membedakan Gejala Virus Corona, Influenza, dan Pilek, Segera ke Dokter Jika Ada Tanda-tanda Ini
Dalam uji coba tersebut, kelompok pasien yang menggunakan obat ini telah menunjukkan indikator yang lebih baik daripada kelompok paralel mereka, dalam penurunan demam, perbaikan gambar CT paru-paru, persentase pasien yang hasilnya negatif dalam tes asam nukleat virus dan waktu yang mereka perlukan untuk itu.
“Pasien yang menggunakan obat (Klorokuin fosfat) juga membutuhkan waktu yang lebih singkat untuk pulih,” imbuhnya.
Sun memberi contoh seorang pasien berusia 54 tahun di Beijing, yang dirawat di rumah sakit selama empat hari setelah menunjukkan gejala virus corona.
Setelah minum obat selama seminggu, dia melihat semua indikator membaik dan asam nukleat berubah negatif.
“Sejauh ini, tidak ada reaksi merugikan yang serius terkait penggunaan obat tersebut di antara lebih dari 100 pasien yang terdaftar dalam uji klinis,” kata Sun kepada kantor berita Xinhua. (Tribunnewswiki.com/Ami Heppy, Kompas.com)
• Mengapa Indonesia Kebal dari Virus Corona hingga Kini? Padahal Nyaris Semua Negara Asia Kena