Klarifikasi Isu 136 Pasien Masuk Pengawasan Virus Corona di Indonesia, Hasil Observasi 22 Provinsi
Baru-baru ini muncul isu menghebohkan bahwa ada kurang lebih 136 pasien masuk pengawasan terkait virus Corona di Indonesia, ini fakta sebenarnya.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Virus Corona yang kabarnya belum masuk ke Indonesia masih menjadi momok besar yang menyeramkan.
Tim medis dan kesehatan Indonesia selalu melakukan pengawasan khusus terhadap warga yang pulang pergi ke luar negeri.
Baru-baru ini muncul isu menghebohkan bahwa ada kurang lebih 136 pasien masuk pengawasan terkait virus Corona di Indonesia.
Ada kesimpangsiuran pemberitaan terkait isu yang beredar tersebut.
Klarifikasi pun muncul dan memberikan penjelasan bahwa 136 pasien di Indonesia itu bukan pasien yang telah positif terjangkit virus Corona Covid-19.
• Indonesia Disebut Tak Sengaja Bohong Soal Virus Corona, PM Australia Kuak Fakta, Benarkah Kita Aman?
• Sempat Bersin & Batuk, Paus Fransiskus Jatuh Sakit Pasca Beri Dukungan Bagi Penderita Virus Corona
• Penularan Virus Corona Diduga Lewat Uang Terjadi di Jepang, Bisakah Covid-19 Bertahan di Benda Mati?
Seperti dikutip TribunJatim.com dari Tribun Batam, data sejumlah 136 orang pasien itu adalah data pasien dalam pengawasan.
Pasien dalam pengawasan virus Corona itu tersebar di 22 provinisi di Indonesia.
Untuk di Indoneisa sendiri pasien dalam pengawasan virus Corona sebanyak 136 orang.
Pasien dalam pengawasan tertinggi berada di Jakarta sebanyak 35 orang.
Sementara untuk di Kepri sebanyak 11 orang pengawasan negatif corona hasil dari observasi.

Data tersebut dikeluarkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Dalam hal ini Puslitbang Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Laboraturium Rujukan Penyakit-penyakit Infeksi
Hasil pemeriksaan pasien dalam pengawasan novel corona virus per 27 februari 2020.
Sebelumnya, pasien dalam pengawasan ini tersebar di 44 rumah sakit yang ada di 22 Provinsi di Indonesia.
• WHO Kalang Kabut Hadapi Virus Corona, Beberkan Bumi Berada di Titik Krisis: Jangkau Seluruh Dunia
• Kisah Begal Sakti Dikeroyok Tidak Luka Sedikitpun, Polisi Temukan Benda Mistis, Padahal Mobil Hancur
Berikut di antaranya pasien tersebut di 22 provinsi di Indonesia.
- DKI Jakarta 35 orang,
- Bali 21 orang,
- Jateng 13 Orang,
- Kepri 11 orang,
- Jabar 9 orang,
- Jatim 10 orang,
- Banten 5 orang,
- Sulut 6 orang,
- Jogja 6 orang,
- Kaltim 3 orang,
- Sulsel 2 orang,
- Jambi 1 orang,
- Papua Barat 1 orang,
- NTB 2 orang,
- Bengkulu 1 orang,
- Kalbar 1 orang,
- Kalteng 1 orang,
- Sultra 1 orang,
- Maluku 1 Orang,
- Sumbar 1 orang,
- Babel 1 orang,
- Sumsel 2 orang.

Sementara itu, dari sumber data yang sama, telah disampaikan juga hasil observasi dari keseluruhan pasien.
Muncul hasil observasi yang menyatakan pasien-pasien itu negatif virus Corona.
Hanya saja, mereka tetap ada dalam pengawasan khusus pihak medis di beberapa provinsi yang tersebar.
Untuk diketahui, pasien dalam pengawasan ini mempunyai gejala dan riwayat tertentu.

- Seperti Demam tinggi dan suhu badannya mencapai 38 Drajat, batuk, Pilek dan Nyeri tenggorokan
- Pneumonia ringan hingga berat berdasarkan gejala klinis dan gambaran radiologis
- Riwayat perjalanan ke China atau wilayah negara yang terjangkit dalam waktu 14 hari sebelum gejala timbul
- Riwayat Kontak erat dengan kasus konfirmasu 2019-nCOV
- Bekerja atau mengunjungi fasilitas kesehatan yang berhubungan dengan pasien konformasi Corona Virus atau wilayah negara yang terjangkit

Sampai saat ini, Indonesia mengklaim bahwa belum ada pasien positif virus corona di Indonesia.
Tapi, saat ini tercatat di Indonesia sudah ada 136 orang pasien dalam pengawasan virus Corona.
Berdasarkan ketertangan Humas Kemenkes, Pasien dalam pengawasan adalah orang yang mempunyai gejala demam, batuk, sesak napas dan mempunyai riwayat perjalanan ke negara terjangkit COVID-19 dalam waktu 14 hari terakhir.
• Cara Baru Penularan Virus Corona, 1 Benda & Kebiasaan yang Tak Bisa Kita Hindari, Ini Pencegahannya
WN Selandia Baru positif Corona setelah transit di Bali
Selandia Baru mengonfirmasi kasus pertama virus corona di negaranya pada Jumat (28/2/2020).
Pasien tersebut diketahui datang dari Iran dan terbang ke Auckland melalui Bali.
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Denpasar, Lucky Thahjono memastikan, petugas di Bandara I Gusti Ngurah Rai telah dilakukan pengawasan ketat, baik yang datang maupun yang hanya transit.
Ia menuturkan, semua penumpang internasional wajib melewati thermal scanner atau pendeteksi suhu tubuh.
Jika diketahui suhunya di atas 37 derajat, maka akan dilakukan pemeriksaan kesehatan lanjutan.

"Jika transit, lewat gate dan sudah melewati thermal scanner dan langsung masuk gate untuk boarding. Jadi jika ada yang demam pasti sudah diperiksa lebih lanjut," kata Lucky dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com, Sabtu (29/2/2020).
Lucky menambahkan, pihaknya masih melakukan koordinasi untuk mencari tahu nama dari warga Selandia Baru tersebut.
Kemudian langkah selanjutnya dengan melakukan contact tracing kepada penumpang yang duduk paling dekat dan turun di Bali.
"Prioritas penumpang yang dekat dengan yang sakit atau seat-nya yang dekat. Masalahnya nama penumpang belum ada," katanya. Diberitakan sebelumnya, Selandia Baru mengonfirmasi kasus pertama virus corona di negaranya pada Jumat (28/2/2020).

Pasien tersebut diketahui datang dari Iran dan melakukan perjalanan ke Auckland melalui Bali, dan dikonfirmasi positif virus corona Covid-19.
Pejabat kesehatan mengatakan bahwa pasien berusia 60 tahunan dan tengah dirawat di Rumah Sakit Kota Auckland.
"Kondisinya membaik, diisolasi di sebuah ruangan bertekanan negatif untuk mencegah penyebaran penyakit," kata Departemen Kesehatan dalam sebuah pernyataan sebagaimana dikutip The Guardian.
Pihak berwenang juga mengatakan bahwa pasien dilaporkan sebagai warga Selandia Baru dan tiba pada Rabu (26/2/2020).
• Salurkan 50 Ribu Masker ke 3 Negara, Perusahaan di Malang Harap TKI Terhindar dari Virus Corona
Anggota keluarganya membawa pasien ke rumah sakit setelah memperhatikan kondisi individu tersebut.
Pihak berwenang mendesak para penumpang dari penerbangan yang sama dengan pasien positif Covid-19, yaitu dengan maskapai Emirates yang berangkat dari Bali ke Auckland, untuk menghubungi mereka.
Namun demikian, pihak berwenang mengatakan bahwa situasi dikendalikan dengan baik.
"Meskipun kita telah memiliki satu kasus yang terkonfirmasi virus corona Covid-19, tetapi kemungkinan wabah di masyarakat masih rendah," tulis pihak berwenang dalam pernyataannya.
• Mengapa Virus Corona Lebih Banyak Membunuh Pria Daripada Wanita? Ahli Singgung 2 Faktor, Waspadai!