Siswi SMP, Sang Juara Silat di Lamonga ini Selama 7 Bulan Ini Hanya Bisa Terbaring di Tempat Tidur
Kegesitan Ocha Olivia (15) siswi kelas 1X SMP Modo, Kabupaten Lamongan untuk berlaga dalam pentas pencak silat dipastikan tidak akan bisa disaksikan
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Kegesitan Ocha Olivia (15) siswi kelas 1X SMP Modo, Kabupaten Lamongan untuk berlaga dalam pentas pencak silat dipastikan tidak akan bisa disaksikan lagi.
Padahal Ocha pernah mengukir berprestasi meraih juara 2 kejuaraan pencak silat Jurda Porkab antar pelajar se-Kabupaten.
Selain para pengagumnya tidak bisa lagi menyaksikan kepiawaian Ocha berlaga, sang juara kini hanya bisa menikmati nasibnya tergeletak lemas di atas tempat tidur tanpa bisa aktiVitas apapun.
Ya, Ocha divonis terserang penyakit kanker tulang. Bahkan kakinya akan segera diamputasi agaR tidak menjalar lebih luas lagi.
Ocha yang duduk di kelas 3 SMP warga Dusun Balong, Desa Jegreg, Kecamatan Modo, Lamongan Jawa Timur ini hanya bisa menghabiskan waktunya di atas tempat tidur sejak beberapa bulan terakhir ini.
Ia menderita penyakit kanker tulang pada kaki kanannya. Dari hari ke hari kaki kanan Ocha bertambah besar. Dan praktis Ocha sampai tidak bisa berjalan.
• Penunggak Pajak Rp 3,2 M Bersedia Bayar Setelah Menginap di Rumah Tahanan
• Perahu Terbalik di Sungai Brantas, 4 Orang Hilang, Pencarian Korban Terkendala Pusaran Arus Deras
• Bocah 13 Tahun Hilang Terseret Arus Sungai Bedadung Jember, Awalnya Niat Mandi & Buang Air Besar
Nugroho orang tua, Ocha sudah melakukan banyak upaya untuk kesembuhan anak semata wayangnya.
"Sudah tujuh bulan menderita penyakit ini," katanya kepada Tribunjatim.com.
Sejak divonis kanker tulang, Nugroho sudah sepuluh kali mengantar putrinya berobat ke Surabaya, satu minggu menginap di RSUD Lamongan.
Nugroho yang kesehariannya bekerja sebagai buruh tani mengaku, tidak ada perkembangan yang signifikan pada kaki Ocha.
Seolah tidak tahu apa yang harus diperbuat lagi untuk anaknya, Ocha.
Eni ibunda Ocha, mengaku saat ini hanya bisa merawat buah hatinya di rumah saja.
Apalagi Nugroho tergolong warga miskin dan bekerja sebagai pekerja serabutan di desa. Jika ada yang membutuhkan tenaganya, Nugroho baru mendapatkan uang, jika tidak maka ia hanya menganggur tanpa ada yang harus dikerjakan untuk mendapatkan uang.
Sementara Eni hanya sebagai ibu rumah tangga. Selama tujuh bulan, total perhatiannya untuk Ocha, sebab untuk makan dan mandi cuci kakus (MCK) hanya bisa dilakukan di atas tempat tidur.
"Tiap hari ya saya atau bapaknya yang membantu Ocha. Gantian," kata Eni kepada Tribunjatim.com.
Kalau suaminya sedang ada pekerjaan, maka sepenuhnya ia yang merawat dan memenuhi kebutuhan Ocha.
Bagaimana awalnya Ocha merasakan sakit ? awalnya Ocha merasakan nyeri pada bagian paha sampai lututnya, kemudian muncul benjolan sebesar telur. Selang beberapa hari kemudian, kondisinya semakin memburuk.
"Karena memburuk, kami putuskan untuk membawanya ke Rumah Sakit terdekat." ungkap Eni pada Surya.co.id.