Mengapa 2 Orang yang Tinggal Satu Atap Bareng 2 WNI Positif Corona Tak Tertular? Simak Penjelasannya
Dua orang yang tinggal bersama 2 warga Depok positif corona tidak tertular, bagaimana bisa? Ternyata hal itu disebabkan karena interaksi.
Penulis: Ignatia | Editor: Adi Sasono
TRIBUNJATIM.COM - Ada dua orang lain yang tinggal bersama 2 warga depok positif corona.
Tetapi, dua warga tersebut dinyatakan oleh tim medis dalam kondisi baik dan tidak tertular.
Apa rahasia dua warga tersebut berhasil tak tertular virus mematikan itu?
Diluar kekhawatiran soal penyebaran virus corona, yang harus diketahui adalah cara 2 orang warga yang tinggal satu atap dengan 2 warga depok yang positif corona.
• Virus Corona Masuk Indonesia, Pemerhati Sosial Minta Pemerintah Tenangkan Masyarakat Agar Tak Panik
• Kehidupan Pria dengan 4 Istri Sah & 16 Selingkuhan, Tinggali Rumah Rp 800 M, Resep Suksesnya Bocor
Dua warga Depok Ibu (64) dan anak (31) yang terjangkit virus corona tinggal bersama dua orang lainnya di rumah yang sama.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Achmad Yurianto menyebut, dua orang lainnya yakni anak pertama dan asisten rumah tangga, dinyatakan negatif corona.
"Sudah dua-duanya diperiksa, dua-duanya negatif," kata Achmad Yurianto di Jakarta, Senin (2/3/2020), dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com.
Terjawab, 'rahasia' tersebut berkaitan dengan interaksi yang dilakukan antara dua anggota keluarga itu dengan dua orang lain yang tak terinfeksi.
Dijelaskan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Achmad Yurianto bahwa ada pengaruh frekuensi interaksi.

Menurutnya, asisten dan anak pertama di rumah tersebut tak sering melakukan interaksi dengan dua anggota keluarga yang positif itu.
"Rupanya selama sakit, kakaknya tidak dekat kontaknya, bekerja, dan pembantu ada kesibukan sendiri," jelas Yuri.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita menyampaikan, asisten rumah tangga yang bekerja sebagai tukang kebun di rumah pasien positif corona tersebut dalam keadaan sehat.
Hasil tersebut diketahui, setelah dibawa oleh petugas Dinas Kesehatan Kota Depok Senin (2/3/2020).
• Virus Corona Masuk Indonesia, Pemerhati Sosial Minta Pemerintah Tenangkan Masyarakat Agar Tak Panik
"Statusnya masih ODP (orang dalam pengawasan). Dibawa ke RSPI (Sulianti Saroso)," kata Novarita, dikutip dari Kompas.com, Senin (2/3/2020).
"Antisipasi saja. Masih (sehat), hanya karena tinggal serumah (dengan pasien) jadi dikhawatirkan tertular."
"Belum (menunjukkan gejala gangguan pernapasan)," jelasnya.
Senada dengan Novarita, ketua lingkungan kompleks rumah pasien corona di Depok, Teguh Prawiro menyebut, tukang kebun tersebut dalam keadaan sehat.
"Asisten rumah tangga itu sampai hari kemarin masih berinteraksi dengan warga dan sehat."
"Hari ini sudah dibawa ke rumah sakit, enggak tahu untuk diobservasi atau bagaimana," ungkap Teguh, Senin.

Sebelumnya, Wali Kota Depok Mohammad Idris akan membentuk sebuah tim untuk proses penanganan, pengawasan, dan pengendalian virus Corona, setelah 2 warga Depok dipastikan positif virus corona.
Tim tersebut akan menelusuri orang-orang yang berinteraksi dengan pasien.
Selain itu, mereka juga akan menelusuri gejala yang ditunjukkan 2 pasien tersebut saat berada di rumah.
"Pertama kita telusui alamat rumah pasien. Kita lihat siapa saja yang sudah berinteraksi dan ada gejala-gejala di rumahnya," ujar Idris, dikutip dari TribunJakarta, Senin (2/3/2020).
Ia menyebut, ada tiga orang yang telah berinteraksi dengan kedua pasien, termasuk asisten rumah tangga di rumah tersebut.
"Yang sakit ini kan anaknya 31 tahun, terus ibunya 64 tahun, dan pembantu rumah tangga kita sedang pantau," ungkap Idris.
Pihaknya akan memeriksa asisten tersebut, untuk mengetahui adanya gejala-gejala yang mencurigakan.
"Adakah gejala-gejala itu (virus Corona). Kalau memang belum kita antisipasi, kita cegah nanti supaya tidak terjangkit virus ini," jelasnya.
Ia juga meminta Puskesmas terdekat untuk berkoordinasi dengan kelurahan dan kecamatan untuk melihat tetangga dari rumah pasien tersebut.
Bahkan, tim tersebut akan mendatangi atau mensurvei masyarakat sekitar rumah pasien.
Kronologi dan cerita awal WNI tersebut tertular pada akhirnya disampaikan oleh Menkes Terawan Agus Putranto.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menjelaskan, warga negara Indonesia 31 tahun itu dinyatakan positif terkena virus corona setelah menghadiri pesta dansa di salah satu klub malam di Jakarta.
Menurut informasi KONTAN, pada saat pesta dansa tersebut, digelar pada medio Februari 2020 bertepatan dengan hari valentine.
Salah satu peserta pesta dansa itu merupakan WN Jepang yang berdomisili di Malaysia.
Saat kembali ke Malaysia warga Jepang tersebut terbukti positif terinfeksi Covid-19 dan saat ini dirawat di Malaysia.

"Namanya Klub Paloma," kata Terwan di RS Sulianti Saroso, Senin (2/3) seperti dikuti dari siaran langsung Kompas TV.
Dua hari setelah kontak warga Depok yang melakukan kontak dengan warga Jepang itu melakukan komunikasi dengan warga Jepang bahwa dirinya.
Sekitar dua hari setelah pesta dansa, pada medio Februari warga Depok yang terinfeksi kasus Covid-19 itu menunjukan gejala batuk, sesak dan demam selama sekitar 10 hari.
• Benarkah Jahe, Kunyit, Temulawak Bisa Tangkal Virus Corona?Ini Pendapat Guru Besar Biologi Molekuler
Ia baru melakukan pengecekan kesehatan di salah satu Rumah Sakit Swasta di kota Depok.
Baru pada akhir Februari RS swasta di Depok itu yang memberikan rekomendasi atau rujukan untuk dirawat ke Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso.
Sementara kasus kedua merupakan orangtua dari korban yang melakukan kontak dengan warga Jepang yang tinggal di Malaysia tersebut.
• Peneliti Unair Klaim Curcumin Penangkal Ampuh Virus Corona, Dinkes Jatim: Semoga Bisa Dibuktikan