Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Curhat Pilu Tetangga Pasien Positif Corona Dibongkar Najwa, 'Hari-hari Sulit', Jokowi Dapat Pesan

Inilah curhat pilu tetangga pasien positif corona di Depok yang akhirnya dibongkar Najwa, ternyata kehidupan pilu dirasakan oleh para tetangga.

Penulis: Ignatia | Editor: Adi Sasono
Kolase YouTube/Mata Najwa, Tribun Jakarta
Dampak pada tetangga di perumahan pasien positif virus corona Indonesia 

TRIBUNJATIM.COM - Inilah curhat pilu tetangga pasien positif corona di Depok yang akhirnya dibongkar Najwa.

Tetangga pasien 01 dan 02 yang dinyatakan positif Virus Corona mengungkap kerugian yang ia alami.

Dalam ungkapannya, tetangga itu juga memberikan pesan khusus kepada pemerintah khususnya Jokowi.

Mereka yang tinggal dekat dengan rumah pasien 01 dan 02 positif corona mengeluhkan nasib mereka.

Program Bayi Tabung Irwansyah dan Zaskia Berhasil, Ini Wajah Ceria Keduanya Lihat Embrio/Calon Janin

Irwansyah dan Zaskia Sungkar Berhasil Jalani Program Bayi Tabung, Sederet Artis Beri Doa & Dukungan

Inilah ulasan selengkapnya.

Anis Hidayah, menjadi narasumber acara Mata Najwa Trans 7 yang tayang Rabu (5/3/2020).

Najwa Shihab sebagai presenter mengulik kehidupan para tetangga pasien positif corona pasca diberitakan ke media massa.

Mulanya, Anis Hidayah menyayangkan Wali Kota Depok, Mohammad Idris Abdul Somad yang disebut ikut menyebarkan nama dan alamat pasien.

"Nama, alamat persis itu disampaikan oleh Wali Kota yang seharusnya mesti apa yang harus dilakukan pertama, siapa sih yang menyebar luaskan data pasien," kata Anis.

Tetangga pasien 01 dan 02
Tetangga pasien 01 dan 02 (YouTube)

Padahal data pasien itu seharusnya dilindungi seperti halnya di negara lain.

"Setahu kami data pasien di berbagai negara itu dilindungi, diproteksi bahkan nick name saja tidak ada."

"Bahwa ada pasien satu, dua, tiga misalnya tetapi ini begitu diumumkan oleh presiden semua datanya viral bahkan Wali Kota menyebut nama dan alamatnya," katanya.

Sehingga, Anis meminta agar ada tindakan lebih tegas terkait penyebaran data pasien.

Menurutnya, seharusnya pemerintah daerah mendahulukan atau berdasar dari informasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar tidak terjadi simpang siur.

Perjuangan Zaskia-Irwansyah Ikut Program Bayi Tabung, Tak Sabar Tunggu Setelah Lebaran: Istikharah

"Ini kan menurut saya perlu ada tindakan yang tegas oleh presiden atau dalam hal ini Pak Moeldoko sebagai kepala KSP ya semua harus didulukan biar masyarakat ini tidak bingung, masyarakat tidak dirugikan," ungkapnya.

Akibat informasi yang telah menyebar, Anis mengaku warga tempat ia tinggal sudah merasa dirugikan.

Beberapa warga di luar perumahannya terkesan langsung menghindar karena ditemukan pasien Virus Corona di sana.

"Dan kami sekarang ini sudah merasa dirugikan perumahan kami akibat informasi yang simpang siur," ucapnya.

Ilustrasi percakapan ketua RT dan pasien virus corona di indonesia
Ilustrasi percakapan ketua RT dan pasien virus corona di indonesia (Kolase TribunJatim.com, Tribun Wow)

Seperti, warga harus memiliki surat kesehatan bebas Virus Corona sebelum masuk kerja.

"Pertama adalah banyak warga di perumahan kami tidak boleh ngantor sampai dapat surat resmi bahwa bebas Virus Corona dari yang punya otoritas."

"Nah hari-hari ini juga sulit untuk kami komunikasikan," ujarnya.

Selain itu, driver ojek online juga banyak yang menolak pesanan warga Depok karena takut.

Ada pula informasi yang simpang siur terkait sekolah.

Ilustrasi penyebaran virus corona di Indonesia dalam berita menghebohkan
Ilustrasi penyebaran virus corona di Indonesia dalam berita menghebohkan (Kolase Kompas.com dan Tribun Batam)

Bahkan, Anis mengaku anaknya juga sampai histeris ditanya-tanya terkait masalah tersebut di sekolah.

"Yang kedua misalnya, Senin Selasa kami kesulitan memesan transportasi online, banyak yang di-cancel berkali-kali karena perumahan ini yang positif Corona."

"Kemudian informasi simpang siur tentang anak-anak sekolah yang tidak boleh sekolah terutama dari perumahan ini."

"Saya sendiri mengalami anak saya histeris karena ditanya temennya yang macam-macam gara-gara tinggal di perumahan itu," lanjutnya.

Bahkan, ia juga sempat kaget dengan pernyataan Kadis Kominfo Depok yang sempat menyebut akan mengisolasi perumahan tempat ia tinggal Depok.

Warga Thailand mengenakan masker untuk menjaga diri dari risiko terpapar virus corona, awal Februari 2020.
Warga Thailand mengenakan masker untuk menjaga diri dari risiko terpapar virus corona, awal Februari 2020. (Shutterstock)

"Termasuk info-info yang mengatakan seluruh warga saya akan diisolasi selama 14 hari dan ternyata begitu kita track medianya itu statement yang punya otoritas ini kan menurut saya Kadis Kominfo Depok," kritik Anis. (Artikel Intisari)

9 Pasien Pengawasan Virus Corona Diisolasi, Lihat Update, Kabar Baru 2 WNI yang Positif: Masih Batuk

Ada 9 pasien yang masuk dalam pengawasan virus corona dan mereka secara khusus diisolasi.

Kabar terbaru pun keluar dan disampaikan langsung oleh Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso, Syahril.

Ada 9 pasien yang diisolasi dengan kondisi 1 di antara mereka memburuk.

Kabar 2 orang pasien yang positif corona juga telah diketahui update terbarunya kali ini.

Syahril pun menyampaikan kondisi terkini dua WNI yang terinfeksi virus corona.

Ilustrasi kondisi terkini 9 orang yang diisolasi dalam pengawasan virus corona
Ilustrasi kondisi terkini 9 orang yang diisolasi dalam pengawasan virus corona (Kolase Tribunnews.com, Tribun Jakarta)

Menurutnya, kondisi kedua pasien tersebut semakin membaik.

Pasien yang berusia 31 tahun kini tidak lagi mengalami demam, nyeri tenggorokan, maupun sesak napas.

"Masih batuk-batuk kecil lah, mungkin memang pilek," kata Syahril.

Begitu pun dengan ibunya, Syahril mengatakan, pasien wanita berumur 64 tahun itu hanya batuk-batuk saja.

Syahril mengatakan, kini pihaknya tinggal mengunggu hasil pemeriksaan hari kelima dari dua pasien positif corona tersebut.

Pasien virus Corona di rumah sakit di Wuhan, China
Pasien virus Corona di rumah sakit di Wuhan, China (EPA via Daily Mail)

"Mudah-mudahan hasilnya negatif dan kita periksa lagi negatif dua kali, dan (kalau) keadaannya baik ya kita pulangkan, artinya dinyatakan sembuh," tuturnya.

Menurut Novarita, hal itu sudah sesuai dengan prosedur Kementerian Kesehatan.

"Iya (sesuai dengan prosedur Kementerian Kesehatan). Kan dipantau, kalau sudah positif baru dikarantina di ruang isolasi."

"Kalau ini kan masih dalam pengawasan," jelas Novarita, seperti yang diberitakan Kompas.com, Senin (2/3/2020).

Ayah Tiara Idol Tak Panik Soal Antusiasme Fans di Tengah Wabah Virus Corona, Percaya Kekuatan Doa

Sumber: Intisari
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved