Polda Jatim Bongkar Arisan Online
Ely Sugigi Ngaku Jadi Endorse Arisan Online, Kaget Ada Surat Panggilan Saat Syuting: Dikira Prank
Artis Pelawak Elly Suhari Alias Ely Sugigi diperiksa penyidik Subdit V Siber Ditreskrimsus Polda Jatim selama lima jam kasus arisan online.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Sudarma Adi
Ely Sugigi Ngaku Jadi Endorse Arisan Online, Kaget Ada Surat Panggilan Saat Syuting: Dikira Prank
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Artis Pelawak Elly Suhari Alias Ely Sugigi diperiksa penyidik Subdit V Siber Ditreskrimsus Polda Jatim selama lima jam dalam kasus penipuan arisan online.
Sekira pukul 09.00 WIB, Ely yang datang seorang diri langsung masuk ke ruang penyidik Ditreskrimsus Mapolda Jatim.
Dengan perangainya yang jenaka dan ceria, sembari mengisi buku daftar tamu, ia menimpali hampir setiap pertanyaan dari awak media.
Sekira pukul 13.48 WIB, Ely keluar dari lorong ruang penyidik. Ia mengaku dicecar banyak dan beragam pertanyaan, sampai-sampai tak dapat dihitung jumlahnya.
• 6 Artis Diduga Terlibat Endorse Kasus Penipuan Arisan Online, Polisi Fokus Periksa Elly Sugigi
• Sindikat Arisan Online Rp 4 M Dibongkar Polda Jatim, Grup WhatsApp Jadi Sarana Komunikasi Member
• BREAKING NEWS - Polda Jatim Bongkar Sindikat Arisan Online, Diduga Libatkan 6 Orang Artis
"Ada banyak pokoknya. Semuanya ditanyakan semua. Soal anak, orangtua semualah," kata Ely di depan Gedung Ditreskrimsus Mapolda Jatim, Jumat (6/3/2020).
Ia mengaku kaget jikalau dirinya dipanggil dua kali sebagai saksi atas sebuah kasus arisan online.
Pemeran tokoh Bidah dalam Film 'Nagabonar Reborn' itu, mengaku tak mengetahui adanya surat panggilan pertama. Pasalnya surat itu ternyata tiba di rumah anaknya yang ada dikawasan Cipinang Jakarta Timur, padahal dirinya tinggal di Cibubur.
Saat surat panggilan kedua dilayangkan melalui kurir atau anggota Polda Jatim, yang datang kepadanya. Ia mengaku sempat tak percaya.
"Saya lagi syuting di TV swasta jadi saya dengan kaget lihat orang ganteng Pak Aris itu. Kirain saya mau di prank waktu itu," terangnya.
Belakangan setelah ia membaca secara seksama surat panggilan berkepala surat lambang kepolisian daerah Jatim, ia baru percaya kalau dirinya wajib memberikan keterangan sebagai saksi atas sebuah kasus.
"Saya juga kasihan mbak-mbak (korban) ini yang sekarang kena musibah. Saya menjadi saksi di sini bukan menjadi korban," tutur wanita berhijab itu.
Ia membenarkan jikalau dirinya sempat menjadi model endorse jasa bisnis arisan online berakun media sosial Instagram (IG) @cintaputri021510, yang dikelola oleh Veni Putri Indawari warga Simeulue Barat, Aceh, sejak 2019 silam.
"Jadi ya saya 'Hai yang mau ikut arisan online amanah terpercaya. Ibu ibu harus ikutan' itulah," katanya.
Namun hanya sekali, dan sempat ditawari untuk endorse kedua kali, ia menolak.
Pasalnya, ia merasa ada yang tak beres dengan jasa bisnis arisan tersebut. Makanya, ia tidak pernah bergabung menjadi member arisan online itu.
"Sebenarnya saya tuh udah curiga Adakah arisan online. Kedua kali saya ditawari lagi tapi saya menolak buat Endorse," pungkasnya.
Penulis : Luhur Pambudi
Editor : Sudarma Adi