Sinergitas Malang Raya, LRT Kota Malang Bakal Terhubung dengan Kereta Gantung Batu
Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko sebut LRT di Kota Malang bakal terkoneksi dengan kereta gantung yang ada di Kota Batu.
Penulis: Benni Indo | Editor: Hefty Suud
Ketika orangtua mahasiswa mengantar anaknya untuk masuk kuliah maupun wisuda, maka akan memanfaatkan penginapan yang ada di Malang Raya, terutama Kota Malang karena keberadaan kampus banyak berada di Kota Malang. Mereka juga terkadang mengambil waktu untuk berlibur ke Kota Batu, pun Kabupaten Malang. Maka dari itu, Dewanti menyambut baik rencana konektivitas LRT dengan kereta gantung.
“Ini memang masih awal rencana, Kota Malang punya rencana LRT dengan investasi yang luar biasa. Ketiga daerah dengan luas wilayah dan penduduk yang hampir 5 juta adalah sesuatu yang luar biasa. Mohon doa dan beritanya untuk menggaungkan dan mendukung sinergitas ini,” ungkap Dewanti.
Kata Dewanti, sinergitas Malang Raya merupakan kebanggaan Gubernur Jati Khofifah Indar Parawansa. Maka dari itu, komitmen untuk saling membangun harus diwujudkan melalui program-program yang terintegritas.
“Saya dan Pak Wali sudah komitmen semoga bisa lekas terlaksana,” harap Dewanti.
Tol ke Kepanjen
Sekda Kabupaten Malang Didik Budi Muljono juga berkomitmen kerjasama meningkatkan kerjasama antar tiga daerah di Malang Raya. Menurut Didik, sudah tidak ada lagi ego sektoral antar Kota Batu, Kota Malang dan Kabupaten Malang.
“Wilayah Malang Raya semua menjadi satu. Maksudnya tidak ada ego sektoral. Kepentingan itu kepentingan bersama. Kepentingan Kabupaten juga kepentingan Kota Batu dan Malang,” kata Didik.
Didik mengatakan, program apapun yang terkait lintas sektoral nanti akan disinergikan. Ia mencontohkan, problematika yang saat ini menjadi sorotan adalah kemacetan. Nanti tiga daerah akan berembug bersama untuk mencari solusi kemacetan.
“Apapun harus kami sinergikan, misal terkait kemacetan. Kalau di Kabupaten Jalan sempit bisa dilebarkan. Hal-hal seperti itu, termasuk yang lain seperti air sehingga memang harus saling bersinergitas. Ya nanti kami duduk bersama, kira-kira apa yang perlu didukung,” terangnya.
Terkait kemacetan ini, Didik mengatakan sudah ada perencanaan proyek tol dari kawasan Ki Ageng Gribig di Kota Malang menuju Kepanjen di Kabupaten Malang. Bahkan Didik mengatakan kalau pada 2022 proyek tersebut sudah selesai dikerjakan.
“Perencanaan selesai di 2020, tahun 2022 selesai sehingga bisa memecah konsentrasi kemacetan. Juga agar kendaraan besar tidak lewat kota. Kalau sudah macet, orang akan males ke Malang Raya. Makannya kami membuka opsi jalur lingkar baru. Saya kira antara Pemerintah pusat, provinsi dan daerah bisa bersinergitas,” ungkapnya.
Penulis: Benni Indo
Editor: Heftys Suud