Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Wali Kota Risma Cerita Pernah Dapat Beberapa Ancaman Pembunuhan, Ungkap Pelajaran yang Dipetik

Mendapat beberapa kali ancaman pembunuhan, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengambil beberapa pelajaran dari kejadian yang dialaminya tersebut.

Editor: Pipin Tri Anjani
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berkunjung ke Redaksi Tribun Network di Palmerah, Jakarta, Kamis (21/11/2019). Risma yang baru saja berulang tahun ke-58 pada Rabu 20 November, memaparkan apa yang telah dicapainya di Kota Surabaya. 

TRIBUNJATIM.COM - Mendapat beberapa kali ancaman pembunuhan, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengambil beberapa pelajaran dari kejadian yang dialaminya tersebut.

Diketahui, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ternyata pernah beberapa kali kena ancaman pembunuhan.

Untungnya, Risma bisa lolos dari sejumlah percobaan pembunuhan yang mengincar dirinya.

Seorang anak indigo pernah menyelamatkan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini dari ancaman pembunuhan.

Hal ini diceritakan oleh Risma di acara Creative Lab dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional 2020.

Makna Tulisan Tangan Siswa SMP Bunuh Anak 6 Tahun, Arti Kata Ayah Disoroti, Terselubung & Mendalam

Kumpulan Status yang Ditulis Siswi Bunuh Bocah 6 Tahun, Video Bertopeng Bikin Bulu Kuduk Bergidik

Acara ini digelar oleh salah satu media daring nasional di Kota Surabaya, Jawa Timur pada Sabtu (7/3/2020).

Menurut Risma, ancaman pembunuhan terhadap dirinya itu terjadi ketika ia masih menjabat Kepala Bagian (Kabag) Bina Pembangunan Kota Surabaya sekitar tahun 2002.

Ceritanya berawal saat Risma menggagas sistem daring untuk pengadaan atau e-procurement.

Sistem ini untuk memudahkan kinerja monitoring pelaksanaan kegiatan pembangunan melalui proyek-proyek yang ada.

Ancaman pembunuhan itu disadari Risma ketika secara mendadak ada truk yang melaju kencang menuju arahnya.

Beruntung, Risma refleks menghindar dan melompat ke samping tempatnya berdiri, sampai akhirnya bagian kepalanya membentur aspal.

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini saat ditemui di salah satu agendanya, Selasa (18/2/2020). (SURYA.co.id/Yusron Naufal Putra)
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini saat ditemui di salah satu agendanya, Selasa (18/2/2020). (SURYA.co.id/Yusron Naufal Putra) ()

Ancaman itu terus berlanjut, sampai-sampai Risma sempat menitipkan anaknya yang masih usia sekolah ke gurunya.

Bahkan, ada ular misterius yang masuk ke rumahnya saat dia masih kerja.

Kemudian ular tersebut diusir oleh anaknya yang kedua.

"Anak saya nomor dua itu indigo. Jelang Maghrib ada ular, itu bukan mamaku itu, kamu pulang aja. Balik ularnya, itu kata dia." ujar Risma.

Risma mengambil pelajaran dari ancaman pembunuhan yang ia alami.

Kejadian tersebut dilewati oleh wali kota perempuan di Surabaya ini secara perlahan.

Ia menegaskan, ancaman dan tantangan harus dihadapi. Jangan takut melampauinya.

Terlebih, katanya, banyak yang bisa dilakukan oleh perempuan.

Anggapan perempuan itu lemah harus dipangkas.

"Kita harus berani ambil sikap. Kita masih bisa. Itu pengalaman saya" kata Risma.

Sebelumnya, Risma juga pernah menceritakan pengalamannya mendapat ancaman sebelum menjadi Wali Kota Surabaya.

Hal itu diceritakan Risma dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (23/4/2016).

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, niatnya mereformasi birokrasi di Surabaya kerap dijegal. Ancaman pun datang bertubi-tubi atas Risma, bahkan itu terjadi sebelum dirinya menjadi wali kota.

Jawaban Wali Kota Risma Ditanya Gubernur Jateng Kenapa Suka Marah-marah, Ganjar Pranowo: Ya Allah

Risma menangis teringat orangtua saat dihina seperti binatang
Risma menangis teringat orangtua saat dihina seperti binatang (YouTube/KOMPASTV)

"Saya diancam, saya mau dibunuh. Orang marah ke saya, saya dicekek gini, didorong sampai mau ke jendela gitu," ujar Risma dikutip dari artikel Kompas.com yang terbit tahun 2016 silam.

Saat itu, tahun 2002, Risma diangkat menjadi Kepala Bina Pembangunan Kota Surabaya. Ia membuat sistem lelang elektronik.

Tak hanya sistem lelang, Risma juga memperkenalkan sistem lain berbasis elektronik.

Setelah sistem diberlakukan, Risma mulai menerima berbagai teror. Ia diminta menghentikan sistem itu atau dipindahkan.

Tak mempan ancaman kepada dirinya, teror pun menyerang anaknya.

"Diteror telepon gitu. Anak saya diancam dibunuh, saya sampai lapor ke guru anak saya jangan keluar sampai dijemput," kata Risma.

Risma kemudian mengumpulkan keluarganya dan membahas soal ancaman itu. Risma mewanti-wanti leluarganya untuk berhati-hati dan waspada akan bahaya.

Detik-detik Wali Kota Surabaya Risma Marahi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo: Ciloko To Iki

"Saya meminta maaf kalau nanti saya dibunuh, jangan nuntut karena ini tanggung jawab saya kepada Tuhan," kata Risma.

Karena terus diancam, Risma akhirnya memperkenalkan sistem itu ke Agus Rahardjo yang saat itu menjabat sebagai Direktur Pendidikan di Badan Pembangunan dan Perencanaan Nasional.

Ternyata, ancaman mutasi dirinya itu menjadi nyata. Namun, Risma pasrah. Di mana pun Risma bekerja, tidak masalah.

Sampai akhirnya sistem yang diperkenalkannya itu dikembangkan Agus menjadi Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP).

Hingga akhirnya menjadi Wali Kota Surabaya, Risma masih menerapkan sistem itu.

Banyak desakan kepadanya untuk menggerakkan sistem, tetapi ia menegaskan bahwa sistem yang sudah dibangun tidak bisa diutak-atik, termasuk oleh dirinya sendiri.

"Seluruhnya dibuat menggunakan sistem yang saya pun tidak bisa memengaruhi," kata dia. (KOMPAS.COM)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Cerita Wali Kota Risma Pernah Hampir Dibunuh, Nyaris Ditabrak Truk hingga Muncul Ular Misterius

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved