Impor Dihentikan, Harga Gula Pasir di Lamongan Meroket Capai 17 Ribu per Kilo, Pemkab Operasi Pasar
Harga gula pasir di Lamongan naik gila gilaan. Rata - rata di pasaran harga gula Rp 15 ribu hingga Rp 16 ribu per kg.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Sudarma Adi
Impor Dihentikan, Harga Gula Pasir di Lamongan Meroket Capai 17 Ribu per Kilo, Pemkab Operasi Pasar
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Harga gula pasir di Lamongan naik gila gilaan. Rata - rata di pasaran harga gula Rp 15 ribu hingga Rp 16 ribu per kg.
Sementara di tingkat pengecer ada di desa harga gula bisa mencapai Rp 17 ribu per kilogram.
Tentu, harga yang melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) mencekik masyarakat. Padahal HET yang telah ditetapkan pemerintah hanya Rp 12.500 per kilogram.
Salah seorang pedagang di Pasar Lamongan, Mas'ulah mengakui kenaikan harga gula terjadi sejak beberapa waktu yang lalu.
• Gerutu Warga di Lamongan Genangan di Jalan Kiringan-Tiwet Saat Hujan, Surutnya Bisa Berbulan-bulan
• Asyik Memancing di Tepi Sungai, Pria Lamongan Ini Tiba-tiba Roboh Terlentang, Tak Ada Denyut Nadi
• Cerita Dokter di Lamongan Nama Depannya Corona, Kini Jadi Candaan Ya Ini Dia Virusnya
Mas'ulah dan pedagang lainnya memberlakukan harga itu mengikuti harga yang berlaku.
Ia juga tidak tahu penyebab kenaikan harga gula yang melambung tinggi ini. "Sudah naik sejak beberapa waktu yang lalu, perkilo bisa Rp 16 ribu," kata Mas'ulah.
Pedagang lain, Sriwahyuni mengatakan, harga gula memang mengalami kenaikan cukup tinggi. Kenaikan harga gula pasir ini sudah terjadi kurang lebih selama 2 pekan ini. "Sudah 2 pekan ini mengalami kenaikan," kata Sri.
Kepala Disperindag Lamongan Mochammad Zamroni dikonfirmasi TribunJatim.com, Selasa (10/3/2020) membenarkan kenaikan harga tersebut. Menurut Zamroni, harga gula rata-rata antara Rp 15 ribu hingga Rp 16 ribu bahkan ada yang tembus di harga Rp 17 ribu perkilo.
"Iya mas, saya lihat langsung di tingkat pedagang rata-rata Rp. 15 sampai Rp. 16 ribu. Ada juga yang tembus Rp. 19 ribu di tingkat bawah," ungkapnya.
Zamroni mengungkapkan, penyebab kenaikan harga gula ini karena pengaruh adanya penyetopan impor.
Selain itu, Zamroni juga menyebut kenaikan harga gula yang terjadi saat ini tidak hanya terjadi di Lamongan saja tapi terjadi hampir di semua daerah.
"Selain karena penyetopan impor, juga karena saat ini masih musim tanam tebu dan belum musim tebang," katanya.
Zamroni segera menggelar operasi pasar untuk menstabilkan harga sekaligus meringankan beban masyarakat.
Operasi pasar akan melibatkan beberapa pihak baik bulog maupun pabrik tebu secara langsung. Targetnya minggu depan bisa terealisasi.
Kini pihaknya intens berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.
"Ya, operasi pasar. Segera kami wujudkan," katanya.
Penulis : Hanif Manshuri
Editor : Sudarma Adi