Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Puluhan Pedagang Pasar Pahing Kota Kediri Sudah Layani Transaksi Digital

Kota Kediri mengawali melakukan launching Quick Response Indonesian Standard (QRIS) untuk retribusi pasar dan pedagang pasar yang berlangsung di Pasar

Penulis: Didik Mashudi | Editor: Yoni Iskandar
(Surya/Didik Mashudi)
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar bersama dengan Pemimpin BI Kediri Sofwan Kurnia pada peluncuran QRIS di Pasar Pahing, Rabu (11/3/2020). 

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Kota Kediri mengawali melakukan launching Quick Response Indonesian Standard (QRIS) untuk retribusi pasar dan pedagang pasar yang berlangsung di Pasar Pahing, Rabu (11/3/2020).

Pasar Pahing menjadi pilot proyek karena sudah ada puluhan pedagang yang menyiapkan transaksi non tunai di lapaknya. Malahan sudah ada pedagang bakso dan es di pasar yang telah melayani transaksi non tunai.

Rencananya, setelah Pasar Pahing, QRIS juga akan diterapkan ke seluruh pasar tradisisonal yang ada di Kota Kediri.

Kegiatan launching ini dihadiri Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar dan Kepala Perwakilan BI Kediri Sofwan Kurnia.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengatakan, QRIS salah satu alat pembayaran yang enak.

"Kalau biasanya orang-orang bayar memakai uang, sekarang bisa menggunakan non tunai. Kesempatan pembayarannya lebih besar," ungkapnya kepada Tribunjatim.com.

Sehingga pedagang tidak perlu khawatir karena sekarang metode pembayaran semakin banyak. Di antaranya, ada Ovo, Dana, Gopay atau lainnya.

Mulai 16 Maret 2020 Tarif Ojek Online Resmi Naik, Inilah Daftar Lengkap Tarif Baru Gojek dan Grab

Laga Bhayangkara FC Vs Persija Jakarta Dipastikan Digelar Tanpa Penonton, Cucu Sumantri: Jelas Sudah

Jelang Bulan Ramadan, Kurma Lawang Agung Banyak Dicari Umat Islam, Jenisnya Sangat Khas

"Alhamdulillah untuk pasar, Insha Allah di Jawa Timur pertama kali di Kota Kediri," jelasnya kepada Tribunjatim.com.

Dengan menggunakan QRIS juga lebih menguntungkan bagi pedagang dan pembeli. Diharapkan QRIS meningkatkan perputaran ekonomi di Kota Kediri lebih cepat.

"Perkiraan saya tidak akan lama lagi semuanya sudah pakai uang digital. Artinya, kita ingin pedagang pasar juga menangkap para customer yang menggunakan uang digital pakai QRIS," tambahnya.

Sehingga akan membuat pedagang menjadi bankable, sehingga akan mudah berhubungan dengan perbankan. Biasanya kalau sudah kenal di bank itu, kalau pinjam juga lebih mudah.

"Saya tadi coba scan juga cepat banget tinggal masukkan berapa dan ternyata juga masih bisa nawar harga," ungkapnya.

Dengan QRIS juga dapat meminimalisir pedagang menerima uang palsu dan tidak perlu menukarkan uang kembalian.
"Perkembangan zaman lebih cepat daripada dugaan kita. Sama dengan perkembangan perekonomian nanti ke depan. Makanya QRIS ini sangat penting bagi dunia perdagangan," ungkapnya.

Sementara Kepala Perwakilan Wilayah BI Kediri, Sofwan Kurnia menyampaikan, kehadiran Walikota di pasar sangat mendukung program pemerintah, karena QR sudah ada MoU BI dengan Kementerian Dalam Negeri untuk bisa mendorong berbagai kegiatan perekonomian.

Sehingga perekonomian di setiap wilayah bisa tumbuh lebih baik lagi. Karena menggunakan metode pembayaran dengan QRIS akan menguntungkan pedagang.

"Kalau pedagang untung, nanti retribusinya juga akan lancar. Pemerintah Kota juga bisa memperoleh anggaran pendapatan daerah secara cepat," tambahnya.

Diharapkan penggunaan QRIS di Pasar Pahing dan pasar-pasar tradisional lainnya bakal meningkat. Selain itu meski menggunakan QRIS masih bisa dilakukan tawar menawar.(dim/Tribunjatim.com)

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved