Tim SAR Terjun ke Sungai Mencari Siswi SMK Korban Pembunuhan di Sidoarjo
Pencarian korban pembunuhan di sungai kawasan Buduran Sidoarjo berlanjut. Hari ketiga pencarian, tim SAR gabungan terjun ke sungai melakukan penyisira
Penulis: M Taufik | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Pencarian korban pembunuhan di sungai kawasan Buduran Sidoarjo berlanjut. Hari ketiga pencarian, tim SAR gabungan terjun ke sungai melakukan penyisiran, Kamis (12/3/2020).
Petugas dari Basarnas Surabaya, BPBD, Polresta Sidoarjo, dan sejumlah relawan nyemplung langsung ke sungai untuk menyisir di kedalaman.
Mereka berbaris melintang, dengan tali pengaman. Selanjutnya, para petugas gabungan itu menyusuri setiap sudut sungai.
"Tim dibagi dua kelompok," kata Roby Rega Hermanto, Komandan Tim dari Basarnas di sela upaya pencarian kepada Tribunjatim.com.
Tim pertama dipusatkan di sungai Desa Siwalan Panji. Tempat yang diduga menjadi lokasi pembuangan korban. Dari sana, pencarian bergerak sesuai arus sungai.
Sementara pencarian oleh tim satunya dipusatkan di Dusun Prasung Tambak, Desa Prasung, Kecamatan Buduran, Sidoarjo. Polanya sama. Mereka melakukan susur sungai untuk mencari korban.
Di sisi lain, penyusuran sampai ke muara Kali Prasung juga dilakukan menggunakan perahu karet. Tapi sampai sore, pencarian belum membuahkan hasil.
• Jenazah Siswi SMK Korban Pembunuhan di Sidoarjo, Polisi Sebut Diperkirakan Sudah Tinggal Tulang
• Bandar Narkoba Ditembak Mati Polisi di Sidoarjo, Kepergok Bawa 1,5 Kg Sabu, Melawan saat Dicokok
• FAKTA Pembunuhan Sadis di Sidoarjo, Keponakan Tega Pacul Paman di Selokan, Melangkah Santai dari TKP
"Masih nihil. Mungkin karena jarak waktu terlalu lama," lanjut Roby kepada Tribunjatim.com.
Peristiwa pembunuhan itu terjadi pada 30 Januari lalu. Sudah sebulan lebih. Menurut pengakuan pelaku, korban yang sudah tewas dimasukkan ke dalam glangsing, kemudian dibuang di sungai Desa Siwalan Panji.
Korban diketahui bernama Putri Dewi Atika, siswa SMK asal Wadungasih, Buduran, Sidoarjo. Gadis kelahiran tahun 2002 itu dilaporkan hilang oleh keluarganya pada akhir Januari lalu.
Ketika itu gadis cantik tersebut baru pulang dari Bank BRI Syariah Sidoarjo, 30 Januari lalu. Siswa SMK itu sedang magang di sana.
Informasi terakhir, korban ada Buduran. Pulang dari magang kerja. "Pukul 18.30 WIB, handponnya masih bisa dihubungi. Tapi saat ditelpon lagi pukul 19.00 WIB, sudah tidak bisa," kata Yoyok Efendi Kepala Dusun Wadung mewakili keluarga korban.
Karena tak kunjung pulang dan tidak bisa dihubungi, sehari berikutnya keluarga memutuskan untuk melapor ke Polsek Buduran. Gadis SMK itu dilaporkan hilang.
Selain itu, keluarga korban juga berusaha memposting ke sejumlah media sosial. Semacam pengumuman tentang dugaan hilangnya siswa tersebut.
Sebulan lebih tak ada kabar, keluarga dikagetkan dengan informasi yang diterima bahwa korban telah menjadi korban pembunuhan.
Sepeda motornya dibawa pelaku, kemudian korban dibuang ke sungai. Kabar yang beredar, pelaku pembunuhan itu sudah diamankan polisi.(ufi/Tribunjatim.com)