Antisipasi Virus Corona di Surabaya
Di Jatim Tak Ada Lockdown, Khofifah Putuskan Tidak Liburkan Sekolah Meski Ada Wabah Covid-19
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan sekolah tidak perlu diliburkan melainkan pihak sekolah harus meningkatkan kewaspadaan.
Penulis: Fathia Yasmin | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur memutuskan untuk tidak akan meliburkan sekolah meski saat ini tengah terjadi wabah corona covid-19 di Indonesia.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan sekolah tidak perlu diliburkan melainkan pihak sekolah harus meningkatkan kewaspadaan.
Disampaikan Khofifah setiap sekolah harus menyediakan tempat cuci tangan dengan saluran pipa, hand sanitizer di setiap kelas dan menambahkan wastafel-wastafel.
“Kita tidak meliburkan sekolah, masing masing sekolah harus melakukan kewaspadaan. Diharapkan memiliki saluran cuci tangan di saluran pipa, sanitizer dan menambah wastafel,” tegas Khofifah usai meninjau Tropical Disease Center (TDC) Unair dan Rumah Sakit Pusat Tropik Infeksi Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) bersama Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan dan juga Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Whisnoe PB dan jajarannya, Sabtu (14/3/2020).
“Wastafel juga kami minta diperbanyak. Di airport, di pelabuhan, kami juga minta ada wastafel. Maka di titik titik yang sensitif kita akan melakukan langkah-langkah preventif,” imbuhnya.
• Kerusuhan Suporter Mewarnai Laga PSIS Semarang Vs Arema FC, Sampai Berhamburan Turun ke Lapangan
• RSUD dr Iskak Tulungagung Rawat Pasien dalam Pengawasan Virus Corona dari Pacitan, Begini Kondisinya
• Istri Almarhum Dinyatakan Suspect Corona, Enam Keluarga Lain Diisolasi di Rumahnya
Tidak hanya itu, Satgas Covid-19 di Jatim juga sudah dibentuk dengan koordinasi di bawah BPBD Provinsi Jawa Timur. Satgas ini akan dibentuk dari lini struktur terbawah yaitu di lini tingkat desa, kecamatan, kabupaten, kota hingga provinsi. Posko juga akan disediakan dengan dipusatkan di Pemprov Jawa Timur
Selain tidak meliburkan sekolah, Khofifah memastikan bahwa tidak ada lockdown di Jawa Timur. Tidak ada pembatasan kawasan wisata, pusat perbelanjaan maupun perkantoran.
“Untuk kami di Pemprov juga kami tidak akan apel besar yang biasanya ada di hari Senin, upacara juga tunda sampai 14 hari masa inkubasi,” tegas Khofifah.
Sesuai surat edaran yang diterbitkan Gubernur Khofifah terkait coronavirus, seluruh pihak diminta untuk memberikan edukasi yang benar dan menenangkan terkait wabah coronavirus ini. Yaitu dengan meningkatkan kewaspadaan dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari.
“Sebetulnya covid-19 yang positif di Jawa Timur masih zero. Bahwa ada yang meninggal di Solo dan keluarganya adalah warga Magetan, tim sudah turun. Saat ini terinkonfirmasi yang diisolasi RSUD Seodono itu istrinya. Sedangkan putranya diisolasi di RSUD Saiful Anwar,” kata Khofifah. (Fatimatuz zahroh/Tribunjatim.com)