Wabah Virus Corona Mendunia
Orang Pertama yang Terjangkit Virus Corona di Wuhan Terlacak, Pemicu Awal Covid-19 Bisa Ditelusuri
Seorang individu berusia 55 tahun yang berasal dari Provinsi Hubei, China disebut menjadi orang pertama terjangkit Covid-19.
TRIBUNJATIM.COM - Dunia kini tengah darurat wabah virus Corona atau Covid-19 yang pertama kali muncil di Wuhan, China.
Beberapa negara sudah terjangkit virus Corona, termasuk negara Indonesia.
Peneliti masih terus berusaha menemukan bagaimana dan dari mana virus Corona baru ini berawal hingga sekarang menjadi pandemi.
Hal yang menjadi penting dalam penelitian itu adalah menemukan sosok pasien pertama yang terjangkit Corona.
Sebelumnya, ilmuwan mencurigai kalau virus tersebut berasal dari kelelawar yang melompat ke hewan lain, selanjutnya menularkan ke manusia.
• Perubahan Drastis Bule Cantik Setelah Nikahi Pria Muntilan di 2018, Foto Barunya Manglingi: Thanks
• UPDATE Terbaru Virus Corona di Indonesia: 227 Positif Covid-19, 11 Sembuh, 19 Orang Meninggal
Namun kini, virus Corona telah menyebar di antara orang-orang tanpa perantara hewan.
Itu mengapa, jika peneliti bisa melacak kasus paling awal, mereka mungkin dapat mengidentifikasi hewan inang tempat virus Corona bersembunyi.
Selain itu, peneliti juga butuh memahami, bagaimana virus Corona menyebar, dan menentukan kasus yang tak terdokumentasi berkontribusi terhadap penularannya akan sangat meningkatkan pemahaman tentang ancaman virus ini.
Dan, berdasarkan data yang South Morning China Post peroleh, kasus pertama pertama virus Corona berhasil terlacak.
Seorang individu berusia 55 tahun yang berasal dari Provinsi Hubei, China disebut menjadi orang pertama terjangkit corona.
Kasus tersebut, menurut data, tercatat pada 17 November 2019 atau sebulan lebih awal dari catatan dokter di Kota Wuhan, tempat virus Corona pertama kali terdeteksi.
Setelah terjadi kasus 17 November 2019, sekitar satu hingga lima kasus baru dilaporkan setiap hari.
Pada 15 Desember, total infeksi mencapai 27.
Kasus harian tampaknya telah meningkat setelah itu, dengan jumlah kasus mencapai 60 pada 20 Desember 2019.
Dokter di China baru menyadari jika mereka sedang menghadapi penyakit baru akhir Desember 2019.
Pada 27 Desember 2019, Zhang Jixian, seorang dokter dari RS Pengobatan Terpadu China dan Barat China Provinsi Hubei memberi tahu otoritas kesehatan, penyakit tersebut disebabkan oleh virus Corona baru.