Antisipasi Virus Corona di Jatim
Virus Corona Dianggap Pagebluk, Warga Tulungagung Membangkitkan Tradisi Thethek Molek
Menanggapi penyebaran virus corona sebagai pagebluk, warga Dusun/Desa Wajak Kidul, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung mempunyai cara
Penulis: David Yohanes | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Menanggapi penyebaran virus corona sebagai pagebluk, warga Dusun/Desa Wajak Kidul, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung mempunyai cara unik untuk menangkalnya.
Mereka kembali membangkitkan tradisi thethek molek, sebagai sarana pengusir pagebluk (serangan penyakit secara meluas) yang diyakini sejak nenek moyang.
"Waktu dulu kan sering ada penyakit yang meluas di masyarakat, kami menyebutnya pagebluk. Thethek molek adalah cara nenek moyang dulu menolak pagebluk," ujar Yasmini (65), salah satu sesepuh warga kepada Tribunjatim.com.
Thethek molek adalah topeng. Untuk tolak pagebluk ini, thethek molek dibuat dari pangkal pelepah kelapa yang biasa disebut bongkok atau "cumplung" (kelapa muda yang jatuh).
Karena di Wajak Kidul dan sekitarnya pohon kelapa sudah tidak ada, Yasmini dan kerabatnya mencari semua bahan di wilayah Kecamatan Kalidawir.
Bongkok dan cumplung yang dipilih adalah yang sudah jatuh, tidak boleh diambil dari pohonnya.
"Bongkok dan cumplung dipilih karena mudah digambari. Bentuknya kan sudah mirip wajah, tinggal diwarnai," sambung Yasmini kepada Tribunjatim.com.
• Pria Pandaan Gandakan Uang Berkedok Pengobatan Alternatif, Tak Tahunya Sehari-hari Dikenal Jual Nasi
• RSUD Dr Soetomo Sudah Temukan Pelaku Penyebar Foto Pasien PDP Covid-19 yang Viral
• Curhat El Rumi Susah Cari Hand Sanitizer & Masker karena Virus Corona, Anak Maia Harus Bangun Pagi
Untuk melukis thethek molek, bahan yang dipakai adalah kapur bangunan dan jelaga dari tungku atau pantatnya belanga.
Semua boleh membuat lukisan thethek molek. Namun syaratnya harus wudu dan tidak boleh batal selama melukis.
Selain itu selama melukis harus sambil membacakan ayat kursi.
"Pokoknya kalau ada yang batal harus wudu lagi, tidak boleh lanjut melukis. Ini yang diajarkan nenek moyang kami dulu," ucap perempuan yang aktif di Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) ini.
Tidak ada bentuk baku lukisan 'thethek molek', asal membentuk wajah lengkap dengan mata, hidung dan mulut.
Topeng thethek molek ini kemudian dipasang di depan rumah, disandarkan pada dinding.
Dengan thethek molek ini, Yasmini berharap Allah lekas menarik virus corona.
"Corona adalah pagebluk yang terjadi di seluruh dunia. Semoga Allah segera menariknya," pungkas Yasmini kepada Tribunjatim.com.